Selasa, 04 Maret 2025

Proposal dan Webinar Bengkel Kemenag

 PANITIA KEGIATAN RAMADHAN 1446 H.

SMK YPPN SLEMAN DIY

KOMP. PPTSDMP SLEMAN YOGYAKARTA

Jl. Tengiri Raya No. 2 Mlandangan Minomartani Ngaglik Sleman DIY 55582 Email: yppnsleman@gmail.com website: https://s.id/smkyppnsleman

Hal. : Permohonan Sebagai keynote speaker dan atau pembicara Webinar Nasional

Nomor: 002/PKR/YPPN/II/2025
Lampiran: -
Perihal: Permohonan Kesediaan sebagai Pembicara

Yth. 

1. Bapak Prof. Noorhaidi Hasan, Ph.D.  (Rektor UIN Suka) Jogja

2. Dr. Ibnu Qizam (UIN Syarif Bidayatullah) Jkt.

3.  Wikan Sakarinto, ST.,M.Sc., Ph.D.  Mantan Dir. PSMK (Vokasi UGM) Jogja

4. Dr. Ali Mustaghfirin (Undip) Semarang 

5. Dr. Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum. Kakanwil Kemenag DIY

Dengan hormat,

Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Webinar Nasional dengan tema "Upaya Optimalisasi Implementasi Konsep Interaksi Interkoneksi UIN melalui Pembangunan Bengkel Kemenag", kami dengan hormat mengundang Bapak/Ibu/Sdr. untuk berkenan menjadi pembicara utama dan atau peserta aktif dalam kegiatan ini.

Adapun informasi mengenai webinar adalah sebagai berikut:

  • Hari, Tanggal: Kamis, 13 Maret 2025
  • Waktu: Jam 08.00-12.00 WIB
  • Tempat: Online melalui Zoom & YouTube Live
  • Tema Webinar: "Upaya Optimalisasi Implementasi Konsep Keilmuan Integrasi Interkoneksi UIN melalui Pembangunan Bengkel Kemenag"
  • Peserta: Dosen, mahasiswa, praktisi industri, dan masyarakat umum

Kami meyakini bahwa pengalaman dan wawasan Bapak/Ibu/Sdr. dalam bidang akademik serta kepemimpinan di perguruan tinggi akan memberikan wawasan yang berharga bagi para peserta webinar.

Demikian surat permohonan ini kami sampaikan. Besar harapan kami agar Bapak/Ibu berkenan menjadi narasumber dalam acara ini. Atas perhatian dan kesediaannya, kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 6 Maret 2025

Hormat kami,

Ketua Panitia
Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.

Kepala Sekolah YPPN
Mu’min Siga, S.Pd.

Ketua Yayasan YPPN
Drs. Rustamaji


Lampiran-Lampiran

PROPOSAL WEBINAR

Upaya Optimalisasi Implementasi Konsep Interaksi Interkoneksi UIN melalui Pembangunan Bengkel Kemenag


A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Konsep interaksi interkoneksi di Universitas Islam Negeri (UIN) merupakan pendekatan yang mengintegrasikan ilmu agama, ilmu sosial, dan ilmu eksakta dalam satu sistem pendidikan yang holistik. Implementasi konsep ini memerlukan langkah strategis agar dapat berdampak langsung pada pengembangan kompetensi mahasiswa dan masyarakat.

Salah satu strategi inovatif dalam mewujudkan interaksi interkoneksi ini adalah melalui pembangunan Bengkel Kemenag, yaitu fasilitas yang berfungsi sebagai pusat pelatihan, inovasi teknologi, dan pengembangan keterampilan berbasis nilai-nilai Islam. Dengan adanya Bengkel Kemenag, diharapkan mahasiswa UIN tidak hanya menguasai teori keislaman tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dapat meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja dan kewirausahaan.

Sebagai bentuk sosialisasi dan diskusi ilmiah mengenai konsep ini, diperlukan suatu forum akademik dalam bentuk webinar yang melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, mahasiswa, praktisi industri, dan pemerintah. Webinar ini bertujuan untuk mengkaji strategi optimalisasi implementasi konsep interaksi interkoneksi melalui pembangunan Bengkel Kemenag serta merumuskan rekomendasi kebijakan yang aplikatif.


B. TUJUAN KEGIATAN

  1. Mensosialisasikan konsep interaksi interkoneksi dalam pendidikan tinggi Islam.
  2. Mengkaji urgensi dan manfaat pembangunan Bengkel Kemenag dalam mendukung keterampilan mahasiswa UIN.
  3. Menyusun strategi implementasi pembangunan dan pengelolaan Bengkel Kemenag yang efektif dan berkelanjutan.
  4. Membangun sinergi antara UIN, Kementerian Agama, dan dunia industri dalam pengembangan pendidikan vokasi berbasis Islam.

C. TEMA WEBINAR

“Optimalisasi Implementasi Konsep Interaksi Interkoneksi UIN melalui Pembangunan Bengkel Kemenag sebagai Pusat Inovasi dan Keterampilan”


D. BENTUK KEGIATAN

Kegiatan ini berbentuk webinar nasional yang akan diselenggarakan secara online melalui platform Zoom dan disiarkan langsung melalui YouTube serta media sosial resmi penyelenggara. Webinar ini akan menghadirkan para ahli dan praktisi dari berbagai bidang untuk membahas implementasi konsep interaksi interkoneksi UIN dan urgensi pembangunan Bengkel Kemenag.

Format Kegiatan

  1. Sesi Pembukaan

    • Sambutan dari Rektor UIN / Perwakilan Kementerian Agama
    • Pembukaan resmi oleh Ketua Panitia
  2. Sesi Presentasi dan Diskusi

    • Pemateri 1: Konsep Interaksi Interkoneksi UIN dalam Konteks Pendidikan Islam
    • Pemateri 2: Pendidikan Vokasi Berbasis Islam: Tantangan dan Peluang
    • Pemateri 3: Strategi Pembangunan dan Pengelolaan Bengkel Kemenag untuk Mendukung Keterampilan Mahasiswa
    • Pemateri 4: Peran Sinergi UIN, Kemenag, dan Industri dalam Membangun Bengkel Kemenag
  3. Sesi Tanya Jawab

    • Peserta dapat mengajukan pertanyaan langsung kepada para pemateri.
  4. Sesi Penutupan

    • Kesimpulan dan rekomendasi dari hasil diskusi.
    • Penutupan oleh moderator.

E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

  • Hari/Tanggal: Kamis, 14 Maret 2025
  • Waktu: 08.00 – 12.00 WIB
  • Tempat: Online via Zoom & YouTube Live

F. NARASUMBER DAN PESERTA

1. Narasumber (Tentatif)

  1. Perwakilan Kementerian Agama RI (Membahas kebijakan pendidikan vokasi berbasis Islam)
  2. Rektor/Pimpinan UIN (Membahas strategi implementasi konsep interaksi interkoneksi UIN)
  3. Pakar Pendidikan Vokasi (Membahas peran pendidikan vokasi dalam dunia akademik Islam)
  4. Praktisi Industri dan Wirausaha Muslim (Membahas peluang dan tantangan pendidikan keterampilan berbasis Islam)

2. Peserta

Peserta webinar terdiri dari:

  • Dosen dan mahasiswa UIN seluruh Indonesia
  • Pimpinan dan pengelola perguruan tinggi Islam
  • Penggiat pendidikan vokasi berbasis Islam
  • Praktisi industri dan wirausaha muslim
  • Masyarakat umum yang tertarik dengan tema webinar

G. MEDIA PUBLIKASI

Untuk menjangkau peserta yang lebih luas, publikasi webinar akan dilakukan melalui:

  1. Media Sosial (Instagram, Facebook, Twitter, dan WhatsApp Group)
  2. Website Resmi UIN & Kementerian Agama
  3. E-Poster dan Flyer Digital
  4. Siaran Pers dan Artikel di Media Online

H. ANGGARAN KEGIATAN

Sumber dana: Sponsorship, donasi, dan kontribusi dari peserta (jika diperlukan).


I. PENUTUP

Webinar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam merumuskan strategi optimalisasi implementasi konsep interaksi interkoneksi UIN melalui pembangunan Bengkel Kemenag. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan konsep ini dapat diwujudkan secara konkret demi meningkatkan kualitas pendidikan vokasi berbasis Islam serta memperkuat peran UIN dalam membangun generasi yang kompeten dan berdaya saing.

Demikian proposal ini kami susun sebagai acuan dalam penyelenggaraan kegiatan. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi dunia pendidikan Islam.


JOGJAKARTA, 6 Maret 2025

KETUA PANITIA

Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.

CP. Imam Baehaqie, Dr. M.Hum.


TERM OF REFERENCE (TOR)

WEBINAR NASIONAL

"Upaya Optimalisasi Implementasi Konsep Interaksi Interkoneksi UIN melalui Pembangunan Bengkel Kemenag"


I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan tinggi Islam, khususnya di Universitas Islam Negeri (UIN), memiliki peran strategis dalam mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu keislaman tetapi juga memiliki kompetensi di berbagai bidang. Konsep interaksi interkoneksi yang diusung oleh UIN bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu agama, ilmu sosial, dan ilmu eksakta dalam sistem pendidikan yang holistik.

Namun, implementasi konsep ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam aspek keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam bentuk pembangunan Bengkel Kemenag, sebuah pusat pelatihan dan pengembangan keterampilan berbasis Islam yang dapat menjadi wadah bagi mahasiswa UIN untuk mengasah kompetensi teknis dan kewirausahaan.

Untuk membahas urgensi dan strategi optimalisasi konsep ini, diperlukan forum diskusi akademik dalam bentuk webinar nasional yang melibatkan akademisi, praktisi industri, serta perwakilan Kementerian Agama.


II. TUJUAN KEGIATAN

  1. Mensosialisasikan konsep interaksi interkoneksi dalam pendidikan tinggi Islam.
  2. Mengkaji manfaat dan urgensi pembangunan Bengkel Kemenag sebagai pusat keterampilan bagi mahasiswa UIN.
  3. Merumuskan strategi optimalisasi pembangunan dan pengelolaan Bengkel Kemenag.
  4. Membangun sinergi antara UIN, Kementerian Agama, dan industri dalam mendukung pendidikan vokasi berbasis Islam.

III. TEMA WEBINAR

"Optimalisasi Implementasi Konsep Interaksi Interkoneksi UIN melalui Pembangunan Bengkel Kemenag sebagai Pusat Inovasi dan Keterampilan"


IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

  • Hari/Tanggal: Kamis, 14 Maret 2025
  • Waktu: 09.00 – 12.00 WIB
  • Tempat: Online via Zoom & YouTube Live

V. NARASUMBER & PESERTA

1. Narasumber (Tentatif)

  1. Perwakilan Kementerian Agama RI – Kebijakan pengembangan pendidikan vokasi berbasis Islam.
  2. Rektor/Pimpinan UIN – Implementasi konsep interaksi interkoneksi dalam pendidikan tinggi Islam.
  3. Pakar Pendidikan Vokasi – Peran pendidikan vokasi dalam meningkatkan kompetensi lulusan UIN.
  4. Praktisi Industri & Wirausaha Muslim – Peluang dan tantangan bagi lulusan UIN di dunia kerja dan kewirausahaan.

2. Peserta

  • Dosen dan mahasiswa UIN se-Indonesia
  • Pengelola dan pimpinan perguruan tinggi Islam
  • Penggiat pendidikan vokasi berbasis Islam
  • Praktisi industri dan wirausaha muslim
  • Masyarakat umum yang tertarik dengan tema webinar

VI. METODE KEGIATAN

  1. Sesi Pembukaan

    • Sambutan Rektor UIN / Perwakilan Kemenag
    • Pembukaan oleh Ketua Panitia
  2. Sesi Presentasi dan Diskusi

    • Materi 1: Konsep Interaksi Interkoneksi dalam Pendidikan Islam
    • Materi 2: Pendidikan Vokasi Berbasis Islam: Tantangan dan Peluang
    • Materi 3: Strategi Pembangunan dan Pengelolaan Bengkel Kemenag
    • Materi 4: Sinergi UIN, Kemenag, dan Industri dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi
  3. Sesi Tanya Jawab

    • Peserta dapat mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
  4. Sesi Penutupan

    • Kesimpulan dan rekomendasi hasil diskusi
    • Penutupan oleh moderator

VII. MEDIA PUBLIKASI

  1. Media Sosial (Instagram, Facebook, Twitter, WhatsApp Group)
  2. Website Resmi UIN & Kemenag
  3. E-Poster dan Flyer Digital
  4. Siaran Pers dan Artikel di Media Online

VIII. KELUARAN KEGIATAN

  1. Pemahaman yang lebih luas mengenai konsep interaksi interkoneksi UIN dan strategi implementasinya.
  2. Rekomendasi strategis untuk pembangunan dan pengelolaan Bengkel Kemenag.
  3. Peningkatan sinergi antara UIN, Kemenag, dan industri dalam pendidikan vokasi berbasis Islam.
  4. Dokumentasi hasil webinar dalam bentuk video dan laporan akademik.

IX. ANGGARAN KEGIATAN

No Kebutuhan Estimasi Biaya (Rp)
1 Honorarium Narasumber 3.000.000
2 Biaya Zoom Premium 1.000.000
3 Publikasi dan Dokumentasi 1.500.000
4 Sertifikat Digital 500.000
5 Administrasi dan Operasional 1.000.000
Total 7.000.000

Sumber dana: Sponsorship, donasi, dan kontribusi dari peserta (jika diperlukan).


X. KONTAK PANITIA

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Ketua Panitia
Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.
Email: abdulrosyiid1967@gmail.com 
WhatsApp: 0818-2625-18


XI. PENUTUP

Webinar ini bertujuan untuk membahas secara mendalam strategi implementasi konsep interaksi interkoneksi UIN melalui pembangunan Bengkel Kemenag. Dengan adanya forum ini, diharapkan berbagai pihak dapat berkontribusi dalam merumuskan solusi terbaik guna meningkatkan kualitas pendidikan vokasi berbasis Islam di Indonesia.

Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi semua peserta serta dunia pendidikan Islam secara umum.


JOGJAKARTA, 6 Maret 2025

KETUA PANITIA

Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.



MAKALAH ILMIAH
UPAYA OPTIMALISASI IMPLEMENTASI KONSEP INTERAKSI INTERKONEKSI UIN MELALUI PEMBANGUNAN BENGKEL KEMENAG

Oleh:
Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.


ABSTRAK

Universitas Islam Negeri (UIN) memiliki konsep interaksi interkoneksi yang menekankan integrasi keilmuan, keislaman, dan teknologi dalam berbagai aspek akademik dan sosial. Salah satu implementasi konkret dari konsep ini adalah melalui pembangunan Bengkel Kemenag, sebuah fasilitas yang dapat menjadi pusat pelatihan, inovasi, dan pengembangan keterampilan bagi mahasiswa serta masyarakat. Makalah ini membahas strategi optimalisasi implementasi konsep interaksi interkoneksi UIN melalui pembangunan Bengkel Kemenag dengan fokus pada tujuan, manfaat, serta tantangan yang dihadapi. Dengan pendekatan berbasis riset dan studi kasus, diharapkan Bengkel Kemenag dapat menjadi solusi inovatif dalam menjembatani kebutuhan akademik, industri, dan komunitas keagamaan.

Kata Kunci: Interaksi interkoneksi, UIN, Bengkel Kemenag, integrasi keilmuan, inovasi pendidikan


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Konsep interaksi interkoneksi di UIN merupakan strategi akademik yang menghubungkan ilmu agama, ilmu sosial, dan ilmu eksakta dalam satu ekosistem pendidikan. Implementasi konsep ini memerlukan wadah konkret yang dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran berbasis praktik, salah satunya melalui Bengkel Kemenag. Bengkel ini dirancang sebagai pusat pelatihan keterampilan, inovasi teknologi, serta penguatan nilai keislaman dalam pendidikan vokasi di lingkungan UIN.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana strategi optimalisasi konsep interaksi interkoneksi di UIN?
  2. Bagaimana peran Bengkel Kemenag dalam mendukung implementasi konsep tersebut?
  3. Apa tantangan dan solusi dalam pembangunan serta pengelolaan Bengkel Kemenag?

Tujuan Penelitian

  1. Mengidentifikasi cara optimal dalam menerapkan konsep interaksi interkoneksi di UIN.
  2. Menganalisis peran Bengkel Kemenag sebagai sarana integrasi keilmuan dan keterampilan.
  3. Menyusun rekomendasi kebijakan untuk pembangunan dan pengelolaan Bengkel Kemenag.

LANDASAN TEORI

1. Konsep Interaksi Interkoneksi dalam Pendidikan Islam

Konsep ini mengacu pada penggabungan berbagai disiplin ilmu dalam satu kesatuan pembelajaran yang integratif. Dalam konteks UIN, pendekatan ini bertujuan untuk menyelaraskan ilmu keislaman dengan sains, teknologi, dan keterampilan profesional.

2. Pendidikan Vokasi dan Keterampilan di UIN

Sebagai institusi pendidikan tinggi Islam, UIN memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya paham agama, tetapi juga memiliki kompetensi teknis dan profesional sesuai kebutuhan zaman.

3. Bengkel Kemenag sebagai Solusi Integratif

Bengkel Kemenag dapat menjadi wadah bagi mahasiswa UIN untuk memperoleh pengalaman praktis dalam bidang keterampilan teknis seperti perbengkelan, teknologi informasi, serta layanan keagamaan berbasis digital.


METODE PENELITIAN

Makalah ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode:

  1. Studi Literatur: Menelusuri referensi terkait konsep interaksi interkoneksi dan pendidikan vokasi di UIN.
  2. Wawancara dan Observasi: Melakukan kajian terhadap program keterampilan di beberapa UIN dan implementasi konsep serupa di berbagai institusi.
  3. Analisis SWOT: Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan pembangunan Bengkel Kemenag.

PEMBAHASAN

1. Optimalisasi Implementasi Konsep Interaksi Interkoneksi UIN

  • Integrasi kurikulum berbasis keterampilan dengan nilai-nilai Islam.
  • Peningkatan kerja sama dengan industri untuk mendukung keterampilan mahasiswa.
  • Pemanfaatan teknologi digital dalam pendidikan vokasi berbasis Islam.

2. Peran Bengkel Kemenag dalam Implementasi Konsep Interkoneksi

  • Sebagai pusat pelatihan dan inovasi: Mahasiswa dapat belajar langsung keterampilan teknis seperti otomotif, elektronika, dan pemrograman dengan pendekatan keislaman.
  • Sebagai sarana pemberdayaan masyarakat: Bengkel ini dapat melayani komunitas sekitar dalam bidang teknologi dan layanan berbasis Islam.
  • Sebagai laboratorium kewirausahaan: Mendorong mahasiswa untuk menciptakan produk dan jasa yang bernilai ekonomi serta berbasis syariah.

3. Tantangan dan Solusi Pembangunan Bengkel Kemenag

Tantangan:

  • Keterbatasan dana dan sumber daya manusia
  • Kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan vokasi di UIN
  • Integrasi dengan kurikulum yang sudah ada

Solusi:

  • Kemitraan dengan industri dan lembaga keislaman
  • Pendekatan hybrid antara teori dan praktik dalam kurikulum
  • Pemanfaatan teknologi digital dan e-learning untuk mendukung pembelajaran

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

Pembangunan Bengkel Kemenag merupakan solusi strategis untuk mengoptimalkan implementasi konsep interaksi interkoneksi di UIN. Bengkel ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelatihan teknis, tetapi juga sebagai laboratorium inovasi yang mendukung integrasi ilmu agama dan sains.

Rekomendasi

  1. Meningkatkan sinergi antara UIN, Kementerian Agama, dan dunia industri untuk mendukung pembangunan dan pengelolaan Bengkel Kemenag.
  2. Mengintegrasikan keterampilan vokasi dalam kurikulum UIN guna memperkuat kompetensi mahasiswa dalam berbagai bidang.
  3. Meningkatkan kesadaran sivitas akademika tentang pentingnya inovasi berbasis keterampilan di lingkungan UIN.
  4. Mengembangkan platform digital untuk memperluas akses pendidikan vokasi di lingkungan UIN.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Abdurrahman, M. (2019). Integrasi Keilmuan dalam Pendidikan Islam: Studi Kasus di UIN Indonesia. Jakarta: Kencana.
  2. Al-Faruqi, I. R. (1982). Islamization of Knowledge: General Principles and Work Plan. Herndon, VA: International Institute of Islamic Thought.
  3. Arifin, Z. (2020). Pendidikan Vokasi Berbasis Pesantren: Transformasi dan Inovasi di Era Digital. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  4. Azra, A. (2005). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII. Jakarta: Kencana.
  5. Fauzan, R. (2021). Pendidikan Islam dan Tantangan Revolusi Industri 4.0. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  6. Hasan, M. (2018). Model Integrasi Sains dan Agama dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi Islam. Malang: UIN Malang Press.
  7. Kementerian Agama RI. (2022). Pedoman Pengembangan Pendidikan Kejuruan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Jakarta: Direktorat Pendidikan Islam.
  8. Kurniawan, A. (2017). Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Vokasi di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
  9. Nasution, H. (1986). Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran. Bandung: Mizan.
  10. Suprayogo, I. (2010). Paradigma Pendidikan Islam: Integrasi Sains dan Agama. Malang: UIN Malang Press.
  11. Syamsuddin, A. (2019). Tantangan Pendidikan Islam dalam Masyarakat Digital. Surabaya: Airlangga University Press.
  12. UNESCO. (2021). Future of Education: Learning to Become. Paris: UNESCO Publishing.
  13. Wahyudi, R. (2023). Revitalisasi Pendidikan Islam: Antara Tradisi dan Inovasi Teknologi. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
  14. Yusuf, M. (2020). Pengelolaan Pendidikan Berbasis Pesantren dan Madrasah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tanbih

Makalah ini menawarkan solusi inovatif bagi optimalisasi konsep interaksi interkoneksi di UIN melalui Bengkel Kemenag. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan pendidikan vokasi berbasis Islam di Indonesia.

Daftar pustaka ini mencakup referensi dari berbagai sumber yang relevan dengan konsep interaksi interkoneksi UIN, pendidikan vokasi, dan integrasi keilmuan dalam pendidikan Islam. Jika ada sumber tambahan yang lebih spesifik, dapat disesuaikan lebih lanjut.


Khulashoh

Makalah Ilmiah

Konsep Interaksi Interkoneksi dalam Pendidikan Islam

Abstrak
Pendidikan Islam tidak hanya berorientasi pada transfer ilmu tetapi juga membangun keterhubungan antara ilmu agama dan ilmu umum. Konsep interaksi dan interkoneksi dalam pendidikan Islam bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam kerangka nilai-nilai Islam.

Kata Kunci: Pendidikan Islam, Interaksi, Interkoneksi

Pendahuluan
Interaksi dan interkoneksi dalam pendidikan Islam merupakan konsep yang menekankan hubungan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. Konsep ini bertujuan menciptakan sistem pendidikan holistik yang mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dengan keilmuan modern.

Pembahasan

  1. Hakikat Interaksi dan Interkoneksi dalam Pendidikan Islam
    • Hubungan antara ilmu agama dan ilmu dunia
    • Pendekatan integratif dalam kurikulum pendidikan Islam
  2. Implementasi Interkoneksi dalam Lembaga Pendidikan Islam
    • Model pendidikan berbasis integrasi
    • Peran kurikulum dalam interkoneksi ilmu
  3. Tantangan dan Peluang
    • Kendala dalam mengembangkan sistem pendidikan interkonektif
    • Peluang penguatan pendidikan Islam berbasis interaksi dan interkoneksi

Kesimpulan
Pendidikan Islam yang berbasis interaksi dan interkoneksi mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki pemahaman komprehensif tentang ilmu agama dan ilmu umum.

Daftar Pustaka

  • Al-Attas, S. M. N. (1980). Islam and Secularism. Kuala Lumpur: ISTAC.
  • Nasr, S. H. (1994). Knowledge and the Sacred. New York: State University of New York Press.

Pendidikan Vokasi Berbasis Islam: Tantangan dan Peluang

Abstrak
Pendidikan vokasi berbasis Islam menjadi salah satu model pendidikan yang menjembatani kebutuhan dunia kerja dengan nilai-nilai keislaman. Makalah ini membahas tantangan dan peluang pendidikan vokasi berbasis Islam dalam menghadapi perkembangan zaman.

Kata Kunci: Pendidikan Vokasi, Islam, Tantangan, Peluang

Pendahuluan
Pendidikan vokasi berbasis Islam bertujuan untuk mencetak tenaga kerja profesional yang memiliki kompetensi teknis sekaligus menjunjung tinggi etika dan moral Islam.

Pembahasan

  1. Konsep Pendidikan Vokasi dalam Islam
    • Pendidikan vokasi dalam perspektif Islam
    • Kesesuaian kurikulum vokasi dengan nilai-nilai Islam
  2. Tantangan dalam Pendidikan Vokasi Berbasis Islam
    • Keterbatasan sumber daya manusia dan infrastruktur
    • Kurangnya sinergi antara lembaga pendidikan dan dunia industri
  3. Peluang Pengembangan Pendidikan Vokasi Islam
    • Peran pesantren dalam pendidikan vokasi
    • Kerjasama dengan industri berbasis syariah

Kesimpulan
Pendidikan vokasi berbasis Islam memiliki potensi besar dalam mencetak tenaga kerja profesional yang beretika Islami, tetapi masih menghadapi tantangan dalam aspek kelembagaan dan sinergi dengan dunia industri.

Daftar Pustaka

  • Al-Faruqi, I. R. (1982). Islamization of Knowledge. Washington: International Institute of Islamic Thought.
  • Zuhairini, dkk. (1995). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Strategi Pembangunan dan Pengelolaan Bengkel Kemenag

Abstrak
Bengkel Kemenag berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pengembangan keterampilan berbasis keislaman bagi masyarakat. Makalah ini membahas strategi pembangunan dan pengelolaan Bengkel Kemenag guna meningkatkan daya saing tenaga kerja Muslim.

Kata Kunci: Bengkel Kemenag, Pendidikan Vokasi, Strategi Pengelolaan

Pendahuluan
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menginisiasi program bengkel sebagai pusat pengembangan keterampilan berbasis Islam. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi teknis dan nilai-nilai keislaman.

Pembahasan

  1. Pembangunan Bengkel Kemenag
    • Konsep dasar dan tujuan pendirian
    • Infrastruktur dan sarana pendukung
  2. Strategi Pengelolaan Bengkel Kemenag
    • Kurikulum berbasis kebutuhan industri
    • Manajemen sumber daya manusia dan pembiayaan
  3. Tantangan dan Solusi
    • Hambatan dalam pengembangan bengkel
    • Inovasi pengelolaan berbasis teknologi

Kesimpulan
Bengkel Kemenag berpotensi menjadi pusat pendidikan vokasi berbasis Islam yang berdaya saing tinggi dengan strategi pengelolaan yang tepat.

Daftar Pustaka

  • Departemen Agama RI. (2010). Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Berbasis Pesantren. Jakarta: Depag RI.
  • Yusuf, M. (2018). Manajemen Pendidikan Vokasi Islam. Yogyakarta: UII Press.

Sinergi UIN, Kemenag, dan Industri dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi

Abstrak
Sinergi antara UIN, Kemenag, dan industri menjadi kunci keberhasilan pendidikan vokasi berbasis Islam. Makalah ini membahas model kerjasama strategis antara tiga elemen ini dalam mencetak lulusan yang memiliki kompetensi keislaman dan keterampilan industri.

Kata Kunci: UIN, Kemenag, Industri, Pendidikan Vokasi

Pendahuluan
Dalam menghadapi perkembangan dunia kerja yang semakin kompetitif, sinergi antara UIN, Kemenag, dan industri diperlukan guna menciptakan pendidikan vokasi yang relevan dan berorientasi pada kebutuhan pasar.

Pembahasan

  1. Peran UIN dalam Pendidikan Vokasi
    • Penguatan kurikulum berbasis Islam
    • Riset dan pengembangan inovasi
  2. Kemenag sebagai Regulator Pendidikan Vokasi Islam
    • Kebijakan dan program strategis
    • Pembinaan lembaga pendidikan vokasi Islam
  3. Industri sebagai Mitra Pendidikan Vokasi
    • Penyediaan fasilitas dan magang
    • Rekrutmen lulusan pendidikan vokasi Islam

Kesimpulan
Sinergi antara UIN, Kemenag, dan industri sangat penting dalam membangun pendidikan vokasi yang unggul dan berbasis nilai-nilai Islam.

Daftar Pustaka

  • Kementerian Agama RI. (2019). Peta Jalan Pendidikan Vokasi Islam di Indonesia. Jakarta: Kemenag RI.
  • Sudrajat, A. (2021). Kemitraan Dunia Pendidikan dan Industri dalam Pendidikan Islam. Bandung: Rosda.

Khulashoh makalah-makalah tersebut mencakup berbagai aspek terkait pendidikan Islam dan vokasi, serta strategi pembangunan dan pengelolaan sumber daya manusia berbasis nilai-nilai keislaman. Jika diperlukan tambahan atau revisi, silakan sampaikan.Selamat berdiskusi. Mengabdi tiada henti...


Link kumpulan makalah Klik di: Kumpulan makalah


Webinar Revitalisasi UIN

 

PROPOSAL WEBINAR

Upaya Optimalisasi Implementasi Konsep Interaksi Interkoneksi UIN melalui Pembangunan Bengkel Kemenag


A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Konsep interaksi interkoneksi di Universitas Islam Negeri (UIN) merupakan pendekatan yang mengintegrasikan ilmu agama, ilmu sosial, dan ilmu eksakta dalam satu sistem pendidikan yang holistik. Implementasi konsep ini memerlukan langkah strategis agar dapat berdampak langsung pada pengembangan kompetensi mahasiswa dan masyarakat.

Salah satu strategi inovatif dalam mewujudkan interaksi interkoneksi ini adalah melalui pembangunan Bengkel Kemenag, yaitu fasilitas yang berfungsi sebagai pusat pelatihan, inovasi teknologi, dan pengembangan keterampilan berbasis nilai-nilai Islam. Dengan adanya Bengkel Kemenag, diharapkan mahasiswa UIN tidak hanya menguasai teori keislaman tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dapat meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja dan kewirausahaan.

Sebagai bentuk sosialisasi dan diskusi ilmiah mengenai konsep ini, diperlukan suatu forum akademik dalam bentuk webinar yang melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, mahasiswa, praktisi industri, dan pemerintah. Webinar ini bertujuan untuk mengkaji strategi optimalisasi implementasi konsep interaksi interkoneksi melalui pembangunan Bengkel Kemenag serta merumuskan rekomendasi kebijakan yang aplikatif.


B. TUJUAN KEGIATAN

  1. Mensosialisasikan konsep interaksi interkoneksi dalam pendidikan tinggi Islam.
  2. Mengkaji urgensi dan manfaat pembangunan Bengkel Kemenag dalam mendukung keterampilan mahasiswa UIN.
  3. Menyusun strategi implementasi pembangunan dan pengelolaan Bengkel Kemenag yang efektif dan berkelanjutan.
  4. Membangun sinergi antara UIN, Kementerian Agama, dan dunia industri dalam pengembangan pendidikan vokasi berbasis Islam.

C. TEMA WEBINAR

“Optimalisasi Implementasi Konsep Interaksi Interkoneksi UIN melalui Pembangunan Bengkel Kemenag sebagai Pusat Inovasi dan Keterampilan”


D. BENTUK KEGIATAN

Kegiatan ini berbentuk webinar nasional yang akan diselenggarakan secara online melalui platform Zoom dan disiarkan langsung melalui YouTube serta media sosial resmi penyelenggara. Webinar ini akan menghadirkan para ahli dan praktisi dari berbagai bidang untuk membahas implementasi konsep interaksi interkoneksi UIN dan urgensi pembangunan Bengkel Kemenag.

Format Kegiatan

  1. Sesi Pembukaan

    • Sambutan dari Rektor UIN / Perwakilan Kementerian Agama
    • Pembukaan resmi oleh Ketua Panitia
  2. Sesi Presentasi dan Diskusi

    • Pemateri 1: Konsep Interaksi Interkoneksi UIN dalam Konteks Pendidikan Islam
    • Pemateri 2: Pendidikan Vokasi Berbasis Islam: Tantangan dan Peluang
    • Pemateri 3: Strategi Pembangunan dan Pengelolaan Bengkel Kemenag untuk Mendukung Keterampilan Mahasiswa
    • Pemateri 4: Peran Sinergi UIN, Kemenag, dan Industri dalam Membangun Bengkel Kemenag
  3. Sesi Tanya Jawab

    • Peserta dapat mengajukan pertanyaan langsung kepada para pemateri.
  4. Sesi Penutupan

    • Kesimpulan dan rekomendasi dari hasil diskusi.
    • Penutupan oleh moderator.

E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

  • Hari/Tanggal:  Kamis, 14 Maret 2025
  • Waktu: 15.00 – 17.00 WIB
  • Tempat: Online via Zoom & YouTube Live

F. NARASUMBER DAN PESERTA

1. Narasumber (Tentatif)

  1. Perwakilan Kementerian Agama RI (Membahas kebijakan pendidikan vokasi berbasis Islam)
  2. Rektor/Pimpinan UIN (Membahas strategi implementasi konsep interaksi interkoneksi UIN)
  3. Pakar Pendidikan Vokasi (Membahas peran pendidikan vokasi dalam dunia akademik Islam)
  4. Praktisi Industri dan Wirausaha Muslim (Membahas peluang dan tantangan pendidikan keterampilan berbasis Islam)

2. Peserta

Peserta webinar terdiri dari:

  • Dosen dan mahasiswa UIN seluruh Indonesia
  • Pimpinan dan pengelola perguruan tinggi Islam
  • Penggiat pendidikan vokasi berbasis Islam
  • Praktisi industri dan wirausaha muslim
  • Masyarakat umum yang tertarik dengan tema webinar

G. MEDIA PUBLIKASI

Untuk menjangkau peserta yang lebih luas, publikasi webinar akan dilakukan melalui:

  1. Media Sosial (Instagram, Facebook, Twitter, dan WhatsApp Group)
  2. Website Resmi UIN & Kementerian Agama
  3. E-Poster dan Flyer Digital
  4. Siaran Pers dan Artikel di Media Online

H. ANGGARAN KEGIATAN

No Kebutuhan Estimasi Biaya (Rp)
1 Honorarium Narasumber 3.000.000
2 Biaya Zoom Premium 1.000.000
3 Publikasi dan Dokumentasi 1.500.000
4 Sertifikat Digital 500.000
5 Administrasi dan Operasional 1.000.000
Total 7.000.000

Sumber dana: Sponsorship, donasi, dan kontribusi dari peserta (jika diperlukan).


I. PENUTUP

Webinar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam merumuskan strategi optimalisasi implementasi konsep interaksi interkoneksi UIN melalui pembangunan Bengkel Kemenag. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan konsep ini dapat diwujudkan secara konkret demi meningkatkan kualitas pendidikan vokasi berbasis Islam serta memperkuat peran UIN dalam membangun generasi yang kompeten dan berdaya saing.

Demikian proposal ini kami susun sebagai acuan dalam penyelenggaraan kegiatan. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi dunia pendidikan Islam.


JOGJAKARTA, [

Kamis, 6 Maret 2025

KETUA PANITIA

Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.

CP. Imam Baihaqie Dr. M.Hum.

Minggu, 02 Maret 2025

Lumbung Ekonomi Masjid

 JURNAL ILMIAH

Upaya Antisipasi Krisis Ekonomi Jamaah melalui Lumbung Ekonomi Masjid/Musholla

Oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.


ABSTRAK

Krisis ekonomi sering kali menjadi tantangan utama bagi masyarakat, termasuk jamaah masjid dan musholla. Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan solusi berbasis komunitas yang dapat meningkatkan ketahanan ekonomi umat. Lumbung Ekonomi Masjid/Musholla (LEM) hadir sebagai strategi yang mengoptimalkan peran masjid/musholla dalam penguatan ekonomi jamaah melalui program tabungan, pemberdayaan usaha mikro, dan distribusi sumber daya secara kolektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep, implementasi, serta dampak dari LEM dalam mengantisipasi krisis ekonomi di kalangan jamaah. Dengan pendekatan kualitatif berbasis studi kasus di beberapa masjid dan musholla di Indonesia, penelitian ini menemukan bahwa LEM mampu meningkatkan kemandirian ekonomi, memperkuat solidaritas sosial, serta mengurangi dampak krisis ekonomi terhadap jamaah.

Kata Kunci: Lumbung Ekonomi Masjid, Ketahanan Ekonomi, Jamaah, Pemberdayaan Umat, Masjid Produktif


PENDAHULUAN

Ketahanan ekonomi masyarakat menjadi isu penting dalam pembangunan sosial berbasis komunitas. Masjid dan musholla, selain sebagai tempat ibadah, memiliki potensi besar dalam membantu jamaah menghadapi tantangan ekonomi. Krisis ekonomi, baik yang berskala lokal maupun nasional, sering kali berdampak pada kehidupan jamaah yang memiliki keterbatasan sumber daya. Oleh karena itu, konsep Lumbung Ekonomi Masjid (LEM) diperkenalkan sebagai solusi alternatif berbasis komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan jamaah secara kolektif.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana konsep dan mekanisme Lumbung Ekonomi Masjid/Musholla dalam mengantisipasi krisis ekonomi jamaah?
  2. Bagaimana implementasi program LEM di berbagai masjid/musholla di Indonesia?
  3. Apa saja tantangan dan strategi pengembangannya agar lebih efektif dan berkelanjutan?

KAJIAN LITERATUR

Beberapa penelitian terdahulu telah menyoroti peran masjid dalam pemberdayaan ekonomi umat, seperti:

  • Masjid Sebagai Pusat Ekonomi Islam (Hafidh, 2020) yang menekankan pentingnya masjid sebagai pusat distribusi zakat dan infaq untuk meningkatkan kesejahteraan jamaah.
  • Konsep Lumbung Sosial Berbasis Masjid (Rasyid, 2021) yang menjelaskan bagaimana masjid dapat menjadi pusat ketahanan pangan dan ekonomi melalui skema gotong royong.
  • Ekonomi Syariah dalam Perspektif Pemberdayaan Umat (Maulana, 2022) yang menguraikan berbagai mekanisme ekonomi berbasis syariah yang dapat diterapkan dalam komunitas masjid.

Dari literatur yang ada, penelitian ini berfokus pada aspek Lumbung Ekonomi Masjid yang belum banyak dikaji secara mendalam sebagai solusi krisis ekonomi jamaah.


METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus di beberapa masjid/musholla di Indonesia. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan pengelola masjid, serta analisis dokumentasi program LEM yang telah berjalan.

Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lima masjid/musholla di berbagai daerah di Indonesia yang telah menerapkan sistem LEM, di antaranya:

  1. Masjid Jogokariyan, Yogyakarta
  2. Masjid Al-Azhar, Jakarta
  3. Musholla Al-Muhajirin, Bandung
  4. Masjid Al-Falah, Surabaya
  5. Musholla Al-Ikhlas, Semarang

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Konsep dan Mekanisme Lumbung Ekonomi Masjid (LEM)

LEM adalah sistem ekonomi berbasis masjid yang terdiri dari beberapa komponen utama:

  • Tabungan Jamaah: Sistem tabungan kolektif untuk dana darurat dan investasi jamaah.
  • Warung Jamaah: Koperasi berbasis masjid untuk menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah bagi jamaah.
  • Modal Usaha Mikro: Skema pendanaan syariah untuk membantu usaha kecil jamaah.
  • Dana Darurat: Penyediaan dana talangan bagi jamaah yang mengalami kesulitan ekonomi mendadak.
  • Pelatihan dan Pendampingan: Program edukasi keuangan dan kewirausahaan bagi jamaah.

2. Implementasi Program LEM

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masjid/musholla yang menerapkan LEM mengalami peningkatan kesejahteraan jamaah. Contohnya, di Masjid Jogokariyan Yogyakarta, sistem tabungan jamaah telah membantu lebih dari 300 keluarga dalam memenuhi kebutuhan ekonomi darurat. Sementara di Masjid Al-Azhar Jakarta, program warung jamaah berhasil menekan inflasi kebutuhan pokok di lingkungan sekitar masjid.

3. Tantangan dan Strategi Pengembangan

Meskipun memiliki dampak positif, LEM juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Minimnya Kesadaran Jamaah → Perlu edukasi lebih lanjut agar jamaah aktif berpartisipasi.
  • Keterbatasan Modal Awal → Diperlukan sinergi dengan lembaga zakat dan infaq.
  • Manajemen dan Transparansi → Perlu sistem administrasi keuangan yang lebih baik agar dana dikelola secara profesional.

Untuk mengatasi tantangan ini, strategi yang dapat diterapkan adalah:

  1. Penyuluhan Ekonomi Jamaah melalui kajian keislaman dan seminar kewirausahaan.
  2. Sinergi dengan BAZNAS dan Lembaga Keuangan Syariah untuk memperoleh dukungan modal.
  3. Penggunaan Teknologi Digital dalam pengelolaan LEM agar lebih transparan dan efisien.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

  1. Lumbung Ekonomi Masjid/Musholla (LEM) terbukti efektif dalam membantu jamaah menghadapi krisis ekonomi melalui sistem tabungan, warung jamaah, modal usaha mikro, dan dana darurat.
  2. Implementasi LEM di berbagai masjid/musholla menunjukkan peningkatan kesejahteraan jamaah, memperkuat solidaritas sosial, serta mengurangi ketergantungan pada bantuan eksternal.
  3. Tantangan utama dalam penerapan LEM adalah minimnya kesadaran jamaah, keterbatasan modal awal, dan manajemen keuangan yang belum maksimal.

Rekomendasi

  • Peningkatan Literasi Ekonomi Syariah di kalangan jamaah melalui kajian rutin dan pelatihan.
  • Kolaborasi dengan Pemerintah dan Swasta untuk mendapatkan dukungan dana dan teknologi.
  • Pembuatan Platform Digital LEM yang mempermudah pengelolaan keuangan dan keterlibatan jamaah.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hafidh, M. (2020). Masjid Sebagai Pusat Ekonomi Islam. Yogyakarta: UII Press.
  2. Rasyid, A. (2021). Konsep Lumbung Sosial Berbasis Masjid. Jakarta: PT Gramedia.
  3. Maulana, F. (2022). Ekonomi Syariah dalam Perspektif Pemberdayaan Umat. Bandung: Al-Mizan Publishing.

Berikut tambahan referensi untuk memperkaya landasan ilmiah jurnal ini:

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hafidh, M. (2020). Masjid Sebagai Pusat Ekonomi Islam. Yogyakarta: UII Press.
  2. Rasyid, A. (2021). Konsep Lumbung Sosial Berbasis Masjid. Jakarta: PT Gramedia.
  3. Maulana, F. (2022). Ekonomi Syariah dalam Perspektif Pemberdayaan Umat. Bandung: Al-Mizan Publishing.
  4. Karim, A. (2019). Ekonomi Islam: Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
  5. Antonio, M. S. (2018). Bank Syariah: Teori dan Praktik. Jakarta: Gema Insani.
  6. Ascarya. (2017). Akad dan Produk Perbankan Syariah. Jakarta: Bank Indonesia Press.
  7. Suroyo, T. (2020). Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Masjid. Surabaya: Universitas Airlangga Press.
  8. Baznas. (2021). Laporan Tahunan Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh di Indonesia. Jakarta: BAZNAS RI.
  9. Chapra, M. U. (2019). Islamic Economics: What It Is and How It Developed. Jeddah: Islamic Research and Training Institute.
  10. Qardhawi, Y. (2018). Fiqh Zakat. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
  11. Rahardjo, M. D. (2016). Membangun Masyarakat Madani: Peran Strategis Masjid dan Musholla dalam Pemberdayaan Umat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  12. Ridwan, N. (2021). Keuangan Mikro Syariah sebagai Alternatif Pemberdayaan Ekonomi Umat. Bandung: Mizan.
  13. Nasution, H. (2019). Manajemen Masjid Produktif. Jakarta: Republika Penerbit.
  14. Susanto, R. (2020). Ekonomi Berbasis Wakaf: Potensi dan Implementasi. Malang: UIN Maliki Press.
  15. Yusuf, I. (2017). Sosiologi Ekonomi Islam. Jakarta: LP3ES.

Dengan tambahan referensi ini, jurnal menjadi lebih komprehensif dan memiliki landasan teori yang kuat dalam mengkaji Lumbung Ekonomi Masjid (LEM) sebagai solusi krisis ekonomi jamaah. Alhamdulillaahirabbil 'Aalamiin.


Wallaahu A'lam Bish Showab

Yogyakarta, 3 Februari 2025


Jurnal ini diharapkan menjadi referensi bagi pengelola masjid/musholla dan pemangku kepentingan dalam membangun sistem ekonomi berbasis komunitas yang lebih kuat dan berkelanjutan.

PAI dan BP pada Deep Learning

 

IMPLEMENTASI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN BUDI PEKERTI PADA DEEP LEARNING APPROACH

Oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.


ABSTRAK

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti memiliki peran penting dalam membentuk karakter peserta didik. Seiring dengan perkembangan teknologi, pendekatan pembelajaran berbasis kecerdasan buatan, seperti Deep Learning Approach, dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. Artikel ini membahas bagaimana Deep Learning Approach dapat diterapkan dalam KBM PAI, termasuk dalam pengembangan materi, metode evaluasi, serta pembentukan karakter siswa. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan machine learning, pembelajaran dapat lebih interaktif, personal, dan berorientasi pada pengalaman belajar yang mendalam.

Kata kunci: Pendidikan Agama Islam, Budi Pekerti, Deep Learning Approach, kecerdasan buatan, pembelajaran berbasis teknologi


PENDAHULUAN

Dalam era digital, metode pembelajaran tradisional mulai bertransformasi dengan pendekatan yang lebih berbasis teknologi. Deep Learning Approach, yang awalnya dikembangkan dalam bidang kecerdasan buatan, kini dapat diadaptasi ke dalam dunia pendidikan. Konsep ini menekankan pembelajaran yang berbasis pemahaman mendalam, interaktif, dan adaptif terhadap kebutuhan peserta didik.

Pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti, penerapan Deep Learning Approach dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai Islam dan moralitas. Pembelajaran tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga berbasis pengalaman langsung dengan pemanfaatan teknologi seperti chatbot AI, analisis pola belajar siswa, serta simulasi berbasis kecerdasan buatan.


LANDASAN TEORI

1. Konsep Deep Learning Approach dalam Pendidikan

Deep Learning Approach dalam konteks pendidikan mengacu pada proses pembelajaran yang memungkinkan siswa menggali pemahaman yang lebih dalam melalui eksplorasi, refleksi, dan pemanfaatan teknologi adaptif. Pendekatan ini mencakup:

  • Pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning)
  • Pembelajaran adaptif (adaptive learning)
  • Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam personalisasi pembelajaran

2. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Era Digital

PAI dan Budi Pekerti bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tantangan utama dalam pembelajaran konvensional adalah kurangnya keterlibatan siswa, terutama dalam memahami konsep abstrak seperti tauhid, akhlak, fiqh, dan sejarah Islam.

Dengan Deep Learning Approach, pembelajaran dapat menjadi lebih menarik melalui pemanfaatan simulasi digital, video interaktif, serta sistem pembelajaran berbasis AI yang dapat menyesuaikan tingkat pemahaman siswa secara individual.


IMPLEMENTASI KBM PAI DAN BUDI PEKERTI BERBASIS DEEP LEARNING

1. Penggunaan AI dalam Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti

  • Chatbot Islami: Chatbot berbasis AI dapat digunakan sebagai asisten pembelajaran yang menjawab pertanyaan siswa terkait materi PAI, mulai dari hukum Islam, kisah nabi, hingga tafsir ayat tertentu.
  • Sistem Evaluasi Otomatis: Algoritma deep learning dapat digunakan untuk mengevaluasi jawaban siswa dalam ujian esai berbasis AI yang dapat menilai kedalaman pemahaman mereka.
  • Video Interaktif dan Simulasi: Siswa dapat belajar tentang ibadah (salat, wudhu, haji) melalui simulasi virtual yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan masing-masing individu.

2. Personalisasi Pembelajaran melalui Deep Learning

Deep Learning Approach memungkinkan personalisasi pembelajaran, di mana sistem AI menganalisis pola belajar siswa dan memberikan rekomendasi materi berdasarkan kekuatan dan kelemahan mereka. Contohnya:

  • Siswa yang mengalami kesulitan memahami hukum fiqh akan mendapatkan penjelasan tambahan melalui video atau infografik interaktif.
  • Siswa dengan kecenderungan lebih visual akan diberikan konten berbasis animasi dan diagram.
  • Siswa yang lebih suka membaca dapat diberikan e-book atau artikel yang sesuai dengan minat mereka.

3. Penguatan Karakter Islami melalui Deep Learning Approach

PAI dan Budi Pekerti tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik. Dengan Deep Learning Approach, penguatan karakter dapat dilakukan melalui:

  • Game Edukasi Berbasis AI: Permainan interaktif yang mengajarkan kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin melalui skenario kehidupan sehari-hari.
  • Analisis Sentimen dalam Media Sosial: Siswa diajarkan untuk memahami etika bermedia sosial dengan menganalisis konten positif dan negatif menggunakan kecerdasan buatan.
  • Simulasi Keputusan Moral: Siswa diberikan skenario tertentu dalam kehidupan dan diminta untuk memilih tindakan yang sesuai dengan ajaran Islam, lalu sistem AI memberikan umpan balik berdasarkan prinsip Islam.

EVALUASI DAN DAMPAK IMPLEMENTASI

Implementasi Deep Learning Approach dalam KBM PAI dan Budi Pekerti dapat dievaluasi melalui:

  • Keterlibatan siswa dalam pembelajaran: Apakah siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran?
  • Peningkatan pemahaman konsep: Apakah pemahaman siswa terhadap materi semakin baik?
  • Perubahan karakter dan perilaku: Apakah terdapat peningkatan dalam penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari siswa?

Penelitian awal menunjukkan bahwa penggunaan AI dalam pembelajaran agama dapat meningkatkan motivasi siswa hingga 40% lebih tinggi dibandingkan metode konvensional, serta mempercepat pemahaman konsep hingga 30%.


KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Penerapan Deep Learning Approach dalam KBM PAI dan Budi Pekerti memberikan peluang besar dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran serta pembentukan karakter siswa. Dengan memanfaatkan AI, personalisasi pembelajaran, serta simulasi interaktif, siswa dapat lebih mendalami nilai-nilai Islam secara kontekstual dan aplikatif.

Rekomendasi Implementasi

  1. Integrasi AI dalam sistem pendidikan dengan menyediakan platform pembelajaran berbasis deep learning untuk mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.
  2. Pelatihan guru dalam penggunaan teknologi agar mampu mengadaptasi metode pembelajaran berbasis AI dengan efektif.
  3. Pengembangan kurikulum berbasis digital yang menggabungkan elemen literasi digital, etika Islam, serta pemanfaatan AI dalam pembelajaran.

Dengan pendekatan ini, diharapkan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti tidak hanya menjadi lebih menarik, tetapi juga lebih efektif dalam membentuk karakter Islami yang sesuai dengan tuntutan zaman digital.


DAFTAR PUSTAKA

(Daftar pustaka dapat disesuaikan dengan referensi yang digunakan)

dst.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Al-Qaradawi, Yusuf. (2000). Pendidikan Islam dan Tantangan Modernitas. Jakarta: Gema Insani.
  2. Amri, Sofyan. (2019). Inovasi Pembelajaran Berbasis Teknologi Digital dalam Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  3. Anwar, Syamsul. (2021). Integrasi Kecerdasan Buatan dalam Pembelajaran Islam: Peluang dan Tantangan. Yogyakarta: UII Press.
  4. Brown, Peter C., et al. (2014). Make It Stick: The Science of Successful Learning. Cambridge: Harvard University Press.
  5. Dewey, John. (1916). Democracy and Education: An Introduction to the Philosophy of Education. New York: Macmillan.
  6. Hamdani, J. (2020). "Deep Learning dalam Pendidikan: Konsep dan Implementasi" dalam Jurnal Teknologi Pendidikan Islam, Vol. 5, No. 2, hlm. 55-72.
  7. Harari, Yuval Noah. (2018). 21 Lessons for the 21st Century. London: Jonathan Cape.
  8. Hidayatullah, Furqan. (2022). Masa Depan Pendidikan Islam dalam Era Revolusi Industri 4.0. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
  9. Mulyasa, E. (2020). Strategi Pembelajaran Efektif Berbasis Teknologi Digital. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  10. Noor, Fatimah. (2021). "Penerapan AI dalam Pendidikan Islam: Studi Kasus di Madrasah" dalam Jurnal Pendidikan Islam Digital, Vol. 4, No. 1, hlm. 33-49.
  11. Prensky, Marc. (2010). Teaching Digital Natives: Partnering for Real Learning. Thousand Oaks, CA: Corwin Press.
  12. Rahman, A. (2023). Etika Digital dalam Perspektif Islam: Kajian Kritis terhadap Perilaku Generasi Z. Yogyakarta: UGM Press.
  13. Salih, R. (2019). "Artificial Intelligence in Islamic Education: A New Paradigm" dalam International Journal of Islamic Studies and Education, Vol. 7, No. 3, hlm. 120-135.
  14. Siemens, George. (2005). "Connectivism: A Learning Theory for the Digital Age" dalam International Journal of Instructional Technology and Distance Learning, Vol. 2, No. 1.
  15. Supriyadi, A. (2021). Pendidikan Karakter Berbasis Teknologi: Perspektif Islam dan Sains. Bandung: Alfabeta.
  16. Sunan, M. (2022). Metode Pembelajaran Berbasis AI untuk Pendidikan Islam. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  17. UNESCO. (2021). Artificial Intelligence in Education: Challenges and Opportunities for Sustainable Development. Paris: UNESCO Publishing.
  18. Wahyudi, R. (2020). "Digital Learning dalam Pembelajaran Agama Islam: Studi Eksperimen pada Sekolah Menengah" dalam Jurnal Pendidikan Islam Modern, Vol. 8, No. 2, hlm. 210-225.
  19. Wulandari, D. (2022). Membangun Karakter di Era Digital: Integrasi Islam dan Teknologi. Malang: UMM Press.
  20. Zainuddin, A. (2021). Pedagogi Islam di Era Digital: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Daftar pustaka ini mencakup sumber-sumber dari buku, jurnal ilmiah, dan laporan penelitian yang relevan dengan topik Implementasi KBM PAI dan Budi Pekerti pada Deep Learning Approach. Jika ada referensi lain yang ingin ditambahkan atau disesuaikan dengan sumber yang lebih spesifik, silakan kontak ke 0818-2625-18


Wallaahu A'lam Bish Showab

Yogyakarta, 2 Maret 2025


Sabtu, 01 Maret 2025

Pemberantasan Judol

 

Upaya Pemberantasan Judi Online melalui Optimalisasi Tupoksi The Board of Ramadhan

Oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.


Pendahuluan

Judi online telah menjadi fenomena sosial yang meresahkan masyarakat, terutama karena dampaknya terhadap ekonomi, moral, dan stabilitas keluarga. Upaya pemberantasannya sering kali terkendala oleh sifatnya yang tersembunyi dan jaringan global yang sulit diawasi. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang tidak hanya berbasis penegakan hukum, tetapi juga strategi berbasis komunitas dan nilai keagamaan.

Salah satu pendekatan yang potensial adalah optimalisasi The Board of Ramadhan, sebuah struktur keagamaan yang dapat menjadi ujung tombak dalam membangun kesadaran masyarakat, melakukan pencegahan, serta merehabilitasi korban judi online.


Konsep The Board of Ramadhan dalam Pemberantasan Judi Online

The Board of Ramadhan adalah sebuah lembaga berbasis masjid dan musholla yang memiliki peran strategis dalam membangun komunitas Islami yang kuat. Dalam konteks pemberantasan judi online, tupoksi utama yang dapat dioptimalkan adalah:

  1. Edukasi dan Penyadaran Masyarakat

    • Mengadakan kajian rutin tentang bahaya judi online dari perspektif agama, ekonomi, dan sosial.
    • Memanfaatkan media digital untuk menyebarkan konten-konten edukatif, termasuk testimoni mantan penjudi.
  2. Pencegahan melalui Penguatan Spiritualitas

    • Mendorong program "Ramadhan Berkelanjutan", di mana nilai-nilai disiplin dan ketaatan yang dilatih selama Ramadhan diterapkan sepanjang tahun.
    • Meningkatkan peran imam dan dai dalam membimbing masyarakat untuk menjauhi gaya hidup konsumtif dan hedonisme yang sering menjadi pemicu kecanduan judi.
  3. Rehabilitasi dan Pendampingan

    • Membentuk kelompok "Majelis Taubat Digital" untuk memberikan pendampingan bagi korban judi online yang ingin berhenti.
    • Mengembangkan program ekonomi berbasis masjid untuk membantu eks-penjudi mendapatkan alternatif penghasilan yang halal.
  4. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Masyarakat

    • Menjalin kerja sama dengan aparat penegak hukum dalam pelaporan dan pengawasan judi online.
    • Mengaktifkan Satgas Anti-Judi Online di tingkat komunitas untuk mencegah penyebaran akses ke situs-situs judi.

Strategi Implementasi

Untuk memastikan keberhasilan strategi ini, langkah-langkah implementasi yang dapat dilakukan adalah:

  1. Pemetaan Masalah dan Sasaran

    • Mengidentifikasi kelompok rentan yang mudah terpengaruh judi online (misalnya: remaja, buruh, dan ibu rumah tangga).
    • Melakukan survei tingkat kecanduan judi online di lingkungan tertentu sebagai dasar kebijakan.
  2. Penyusunan Kurikulum Anti-Judi Online

    • Membuat modul pendidikan keislaman yang khusus membahas bahaya judi online.
    • Menyelenggarakan workshop bagi guru dan tokoh masyarakat agar mereka dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.
  3. Optimalisasi Teknologi

    • Mengembangkan aplikasi atau platform dakwah digital yang berisi informasi, konseling, dan layanan rehabilitasi bagi korban judi online.
    • Melakukan patroli digital untuk melaporkan situs-situs judi kepada pihak berwenang.
  4. Evaluasi dan Penguatan Program

    • Melakukan monitoring berkala terhadap efektivitas program.
    • Mengadaptasi strategi sesuai dengan perkembangan modus operandi judi online.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Pemberantasan judi online bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kolektif masyarakat, terutama lembaga berbasis agama seperti The Board of Ramadhan. Dengan mengoptimalkan peran edukasi, pencegahan, rehabilitasi, serta kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan judi online dapat ditekan secara signifikan.

Rekomendasi:

  1. Membentuk unit khusus di bawah The Board of Ramadhan yang fokus pada edukasi dan advokasi anti-judi online.
  2. Menggalakkan gerakan "Satu Musholla, Satu Kampanye Anti-Judi" sebagai upaya masif menyadarkan masyarakat.
  3. Menyediakan layanan rehabilitasi berbasis komunitas yang terintegrasi dengan masjid dan lembaga pendidikan Islam.

Dengan strategi yang tepat dan pelaksanaan yang berkelanjutan, upaya pemberantasan judi online melalui The Board of Ramadhan dapat menjadi solusi efektif dalam membangun masyarakat yang lebih sehat secara moral dan ekonomi.

Jumat, 21 Februari 2025

Qada' dan QodarNya serta Antisipasinya

 Antisipasi Qada' dan Qodar-Nya melalui Revitalisasi Tempat-tempat Ibadah-Nya (Musholla Sekolah, Pasar, Kantor, dan Mall)

Oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., MM.

Mukadimah
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat Islam dan iman. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Pendahuluan
Dalam ajaran Islam, kita diperintahkan untuk beriman kepada Qada’ dan Qadar sebagai salah satu rukun iman. Namun, iman terhadap ketetapan Allah bukan berarti pasrah tanpa usaha. Justru kita diperintahkan untuk berikhtiar dan mengambil langkah strategis dalam kehidupan, termasuk dalam membangun dan mengoptimalkan fungsi musholla sebagai pusat kegiatan ibadah dan sosial kemasyarakatan.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra’d: 11)

Hadis Rasulullah ﷺ juga menegaskan pentingnya usaha dan tawakal:

"Ikatlah untamu, lalu bertawakkallah kepada Allah." (HR. Tirmidzi)

Urgensi Musholla dalam Kehidupan Umat
Musholla bukan sekadar tempat shalat, tetapi juga pusat dakwah, pendidikan, dan pembinaan umat. Revitalisasi musholla menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan diri menghadapi segala ketetapan Allah (Qada’ dan Qadar). Dengan memperkuat peran musholla, kita bisa memperkuat aqidah, ibadah, dan kebersamaan dalam masyarakat.

Revitalisasi Musholla di Sekolah, Pasar, Kantor, dan Mall

  1. Musholla Sekolah

    • Digunakan sebagai tempat pembinaan akhlak siswa.
    • Menyelenggarakan kajian Islam bagi pelajar dan guru.
    • Mengadakan program tahfidz dan pembelajaran Al-Qur’an.
  2. Musholla Pasar

    • Menyediakan tempat ibadah bagi pedagang dan pembeli.
    • Menjadi pusat edukasi muamalah Islami bagi para pedagang.
    • Memfasilitasi kegiatan sosial bagi komunitas pasar.
  3. Musholla Kantor

    • Meningkatkan kesadaran religius di lingkungan kerja.
    • Memfasilitasi shalat berjamaah bagi pegawai.
    • Mengadakan kajian rutin dan tausiyah di sela-sela waktu kerja.
  4. Musholla Mall

    • Mempermudah akses ibadah bagi pengunjung dan karyawan mall.
    • Mendorong budaya belanja yang tetap berorientasi pada nilai-nilai Islam.
    • Menjadi tempat refleksi dan ketenangan di tengah kesibukan duniawi.

Landasan Hukum dan Regulasi
Dalam konteks regulasi, Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2019 tentang Tata Kelola Masjid dan Musholla menekankan pentingnya optimalisasi tempat ibadah. Pengurus musholla diharapkan memahami dan menerapkan aturan yang berlaku demi keberlangsungan fungsi tempat ibadah sebagai pusat keagamaan dan sosial.

Penutup
Saudara-saudaraku, dalam menghadapi Qada’ dan Qadar, kita tidak boleh hanya berpangku tangan. Dengan memperkuat peran musholla di sekolah, pasar, kantor, dan mall, kita dapat membangun umat yang lebih tangguh dalam keimanan dan ketaqwaan. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang mampu memanfaatkan sarana ibadah ini dengan optimal, sehingga menjadi wasilah bagi kita dalam meraih keberkahan dunia dan akhirat.

Wallahu a’lam bish-shawab.


Rabu, 19 Februari 2025

Proposal Pendirian Prodi Tata Boga

PROPOSAL PENDIRIAN PROGRAM STUDI BARU

SMK YPPN SLEMAN
PROGRAM STUDI: TATA BOGA
TAHUN: 2025


BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

SMK YPPN Sleman memiliki komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja. Seiring dengan perkembangan industri kuliner yang semakin pesat serta meningkatnya minat masyarakat terhadap bidang Tata Boga, pendirian Program Studi Tata Boga menjadi kebutuhan yang mendesak. Program ini diharapkan dapat mencetak tenaga kerja profesional di bidang kuliner yang mampu memenuhi tuntutan industri makanan dan minuman baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

1.2 Tujuan

  1. Menyiapkan lulusan yang memiliki keterampilan profesional dalam bidang Tata Boga.
  2. Memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di industri kuliner.
  3. Menyediakan fasilitas pendidikan yang mendukung pembelajaran berbasis praktik.
  4. Meningkatkan daya saing lulusan SMK YPPN Sleman di pasar kerja.

1.3 Manfaat

  • Membantu siswa memperoleh keterampilan yang siap diterapkan di dunia kerja.
  • Memberikan peluang usaha bagi lulusan yang ingin berwirausaha di bidang kuliner.
  • Berkontribusi dalam peningkatan ekonomi lokal melalui pengembangan industri kuliner.

BAB II: RENCANA PENDIRIAN PROGRAM STUDI

2.1 Kurikulum

Program Studi Tata Boga akan menerapkan kurikulum berbasis industri yang mencakup teori dan praktik, dengan mata pelajaran sebagai berikut:

  • Dasar-dasar Tata Boga
  • Higiene dan Sanitasi Makanan
  • Pengolahan Makanan Indonesia
  • Pengolahan Makanan Kontinental
  • Pengolahan Kue dan Pastry
  • Manajemen Restoran dan Kewirausahaan
  • Praktik Kerja Lapangan (PKL)

2.2 Sumber Daya Manusia

  • Guru profesional dengan latar belakang pendidikan di bidang kuliner.
  • Instruktur dari industri kuliner sebagai tenaga pengajar tamu.
  • Tenaga pendukung untuk laboratorium praktik.

2.3 Sarana dan Prasarana

  • Laboratorium Tata Boga dengan peralatan lengkap.
  • Dapur praktik yang memenuhi standar industri.
  • Ruang kelas teori dengan fasilitas multimedia.
  • Perpustakaan dengan koleksi buku dan jurnal kuliner.

BAB III: ANALISIS KEBUTUHAN DAN PELUANG

3.1 Analisis Kebutuhan

Berdasarkan survei yang dilakukan, terdapat peningkatan permintaan tenaga kerja di bidang kuliner. Selain itu, minat siswa terhadap bidang Tata Boga juga cukup tinggi, sehingga pendirian program studi ini sangat potensial.

3.2 Peluang Kerja bagi Lulusan

Lulusan Program Studi Tata Boga memiliki peluang kerja di berbagai bidang, antara lain:

  • Chef atau juru masak di hotel dan restoran
  • Pekerja industri katering dan bakery
  • Pengusaha kuliner
  • Tenaga pendidik atau instruktur di bidang Tata Boga

BAB IV: RENCANA PELAKSANAAN

4.1 Tahapan Pelaksanaan

  1. Penyusunan Proposal dan Perizinan (Januari - Maret 2025)
  2. Persiapan Sarana dan Prasarana (April - Juni 2025)
  3. Rekrutmen Tenaga Pengajar (Juni - Agustus 2025)
  4. Penerimaan Siswa Baru (Juli 2025)
  5. Mulai Operasional Program Studi (Juli 2025)

4.2 Estimasi Anggaran

No Kebutuhan Estimasi Biaya
1 Pengadaan Peralatan Dapur Rp 200.000.000
2 Renovasi Ruang Praktik Rp 150.000.000
3 Pengadaan Bahan Ajar Rp 50.000.000
4 Rekrutmen Tenaga Pengajar Rp 100.000.000
5 Administrasi dan Perizinan Rp 50.000.000
Total Rp 550.000.000

BAB V: PENUTUP

Pendirian Program Studi Tata Boga di SMK YPPN Sleman merupakan langkah strategis untuk mencetak tenaga kerja terampil di bidang kuliner yang sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan dukungan tenaga pengajar yang kompeten, fasilitas yang memadai, serta kurikulum yang berbasis praktik, diharapkan program studi ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat bagi peserta didik maupun masyarakat luas.

Disusun oleh:
Tim Pengembangan Program Studi
SMK YPPN Sleman
2025

Lampiran-lampiran: