Jumat, 31 Januari 2025

CP, TP dan ATP PAI dan BP Smester Genap Fase E 2024-2025

PEMBERKASAN SMESTER GENAP 

Tahun Pelajaran 2024-2025


NAMA SEKOLAH        : SMK YPPN SLEMAN

ALAMAT SEKOLAH    : PPTSDM PEMDA SLEMAN JL. TENGIRI RAYA NO. 2 MINOMARTANI,

                                          KAPANEWON: NGAGLIK 

                                          KABUPATEN : SLEMAN DIY

MATA PELAJARAN     : PAI DAN BP

NAMA PENGAWAS       : HENI WAHYU WIDAYATI, S.Ag, M.Si.

NAMA GPAI                  : ABDUL ROSYID, S.Ag., MM.

Tahun Sertifikasi              : 2015


Berkas Administrasi Pembelajaran dapat diakses melalui link berikut

Dokumen Refleksi

Dok Refleksi PAI.docx

Kalender Pendidikan 

Kaldik_DIY_Kalender_Pendidikan_Nomor_1051_Tahun_2024_2025.pdf

CP, TP dan ATP Fase E (Kelas 10) SMK

CP-TP-ATP Fase E- 2024.xlsx

RPP dan Modul Ajar dapat diakses melalui link berikut

RPP PAI dan BP Smester Genap Fase E.docx 

Jurnal Pembelajaran

Jurnal Kegiatan PAI.docx 

Daftar Hadir Murid

Daftar Hadir Murid.docx

Daftar Media Pembelajaran

Media Belajar PAI.docx 

Daftar Kegiatan PAI

Kegiatan PAI SMK YPPN TA 2024-2025.docx

Selasa, 28 Januari 2025

Sholat yang ngefek, Lahiriyah dan Batiniah

 

Dalil Aqli dan Naqli tentang Sholat sebagai Ritual Menyehatkan

Oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.

Dalam Islam, setiap perintah ibadah memiliki hikmah yang besar, termasuk manfaat kesehatan yang terkandung dalam sholat. Untuk mendukung tinjauan ini, kita dapat mengkaji dalil naqli (dalil dari Al-Qur'an dan Hadis) serta aqli (dalil rasional atau logika ilmiah).

1. Dalil Naqli (Al-Qur’an dan Hadis) tentang Manfaat Sholat bagi Kesehatan

a. Al-Qur’an

  1. QS. Al-Baqarah (2): 45
    "Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya (sholat) itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk."

    • Ayat ini menunjukkan bahwa sholat menjadi sarana untuk menghadapi tekanan hidup, yang secara ilmiah bisa dikaitkan dengan manfaat psikologis dalam menurunkan stres dan kecemasan.
  2. QS. Ar-Ra’d (13): 28
    "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."

    • Sholat yang dilakukan dengan khusyuk adalah bentuk dzikir kepada Allah, yang dapat memberikan ketenangan batin dan membantu mengurangi tekanan psikologis seperti depresi dan kecemasan.
  3. QS. Al-Isra’ (17): 78-79
    "Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (dirikan pula) sholat Subuh. Sesungguhnya sholat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."

    • Ayat ini menegaskan pentingnya sholat tahajud, yang dalam penelitian modern dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental dan kualitas tidur.

b. Hadis Nabi ﷺ

  1. Hadis tentang Sholat sebagai Sumber Ketenangan
    "Bangunlah wahai Bilal, dan tenangkanlah kami dengan sholat." (HR. Abu Dawud)

    • Nabi Muhammad ﷺ menyebutkan bahwa sholat membawa ketenangan, yang sesuai dengan penelitian modern tentang manfaat sholat dalam mengurangi stres.
  2. Hadis tentang Sujud dan Sirkulasi Darah ke Otak
    "Keadaan seorang hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang sujud. Maka perbanyaklah doa di dalamnya." (HR. Muslim)

    • Dalam posisi sujud, kepala lebih rendah dari jantung, yang meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak.
  3. Hadis tentang Keutamaan Sholat Malam
    "Lakukanlah sholat malam, karena itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, sebagai pendekatan kepada Allah, pencegah dosa, penghapus kesalahan, dan penolak penyakit dari tubuh." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

    • Hadis ini menunjukkan bahwa sholat malam memiliki manfaat kesehatan, yang diperkuat dengan penelitian bahwa tidur yang teratur dan ibadah malam dapat meningkatkan sistem imun.

2. Dalil Aqli (Logika dan Penjelasan Ilmiah)

a. Sholat sebagai Olahraga Ringan

  • Gerakan dalam sholat—berdiri, rukuk, sujud, dan duduk—memiliki efek serupa dengan latihan peregangan dan yoga.
  • Posisi rukuk meregangkan tulang belakang dan melancarkan aliran darah.
  • Posisi sujud meningkatkan suplai oksigen ke otak, yang berkontribusi pada kesehatan otak dan daya ingat.

b. Sholat dan Kesehatan Mental

  • Penelitian dalam Journal of Religion and Health menyebutkan bahwa ibadah yang dilakukan secara rutin membantu mengurangi kecemasan dan stres.
  • Saat seseorang sholat dengan khusyuk, sistem saraf parasimpatik diaktifkan, yang menenangkan tubuh dan mengurangi tekanan darah.

c. Sholat dan Kesehatan Jantung

  • Sholat yang dilakukan lima kali sehari dengan gerakan berulang membantu menjaga tekanan darah stabil dan meningkatkan sirkulasi darah.
  • Studi di American Journal of Hypertension menunjukkan bahwa aktivitas spiritual seperti sholat dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

d. Sholat dan Pencegahan Penyakit Neurodegeneratif

  • Gerakan dalam sholat yang berulang membantu melatih koordinasi motorik, yang berperan dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.

Kesimpulan

Baik dalil naqli dari Al-Qur'an dan Hadis maupun aqli dari perspektif ilmiah menunjukkan bahwa sholat memiliki manfaat besar bagi kesehatan fisik dan mental. Sholat tidak hanya merupakan ibadah, tetapi juga sebuah terapi holistik yang menyeimbangkan aspek spiritual, fisik, dan psikologis manusia.

Dengan demikian, semakin khusyuk dan rutin seseorang menjalankan sholat, semakin besar manfaat kesehatan yang bisa diperoleh. Oleh karena itu, sholat bukan hanya kewajiban, tetapi juga rahmat yang luar biasa dalam kehidupan manusia.


Wallaahu A'lam Bish Showab

Yogyakarta, 29 Januari 2025

Isra' dan Mi'raj dan Trend Teknologi Otomotif

 

Judul: Trend Teknologi Otomotif Sesuai Peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW


Jurnal oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., MM.

Abstrak
Peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW merupakan momen penting dalam sejarah Islam, yang menyampaikan makna mendalam tentang perjalanan spiritual dan pemahaman kosmologi dalam agama Islam. Dalam konteks modern, peristiwa tersebut dapat dilihat sebagai inspirasi dalam perkembangan teknologi, termasuk dalam industri otomotif. Jurnal ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara nilai-nilai yang terkandung dalam Isra' dan Mi'raj dengan trend teknologi otomotif masa kini, seperti kendaraan otonom, teknologi ramah lingkungan, dan transportasi cerdas yang dapat menggambarkan kemajuan dalam perjalanan dan penghubung antar manusia, sebagaimana diilustrasikan dalam peristiwa Isra' dan Mi'raj.

Pendahuluan
Isra' dan Mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang luar biasa dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra') dan perjalanan spiritual ke Sidratul Muntaha (Mi'raj). Peristiwa ini tidak hanya sarat dengan pesan spiritual, tetapi juga dapat dijadikan refleksi bagi kemajuan teknologi yang memberikan manfaat bagi umat manusia. Salah satu aspek yang relevan dengan perkembangan zaman kini adalah sektor otomotif, yang terus berkembang seiring dengan tuntutan zaman dan kebutuhan mobilitas yang lebih efisien.

Kaitan Peristiwa Isra' dan Mi'raj dengan Teknologi Otomotif

  1. Perjalanan yang Efisien dan Cepat (Kendaraan Otonom)
    Isra' dan Mi'raj menggambarkan perjalanan yang luar biasa cepat dan efisien, meskipun dalam kondisi yang tampaknya tidak memungkinkan. Hal ini dapat dihubungkan dengan teknologi kendaraan otonom (self-driving cars) yang kini sedang dikembangkan untuk memberikan kemudahan dalam perjalanan tanpa melibatkan pengemudi secara langsung. Kendaraan otonom menggambarkan efisiensi dan inovasi yang dapat mempercepat perjalanan, bahkan dengan teknologi yang memungkinkan kendaraan berkomunikasi satu sama lain dan menghindari kecelakaan.

  2. Kemajuan dalam Teknologi Ramah Lingkungan (Energi Terbarukan)
    Perjalanan Nabi Muhammad SAW yang menggambarkan ketepatan waktu dan kemudahan juga mengandung nilai bahwa kemajuan seharusnya memperhatikan keberlanjutan alam. Dalam otomotif, hal ini tercermin pada tren penggunaan kendaraan listrik dan teknologi berbasis energi terbarukan. Kendaraan berbahan bakar fosil dianggap berpotensi merusak lingkungan, sementara teknologi kendaraan listrik dan sistem energi terbarukan berfokus pada pengurangan jejak karbon dan menjaga keberlanjutan alam.

  3. Transportasi Cerdas (Konektivitas dan Aksesibilitas)
    Perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju langit melalui Mi'raj juga menggambarkan kemampuan untuk mengakses tempat-tempat yang sebelumnya tidak terjangkau. Hal ini selaras dengan tren transportasi cerdas yang mengutamakan konektivitas antar sistem transportasi, seperti aplikasi ride-sharing, kendaraan yang terhubung, dan infrastruktur yang mendukung mobilitas yang lebih baik. Teknologi ini tidak hanya memudahkan perjalanan, tetapi juga memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses berbagai tempat secara efisien.

Metode
Metode penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan pendekatan hermeneutik. Penulis menghubungkan makna yang terkandung dalam peristiwa Isra' dan Mi'raj dengan perkembangan teknologi otomotif yang relevan. Data yang digunakan berupa literatur dan penelitian terkini mengenai trend teknologi otomotif serta tafsir yang berkaitan dengan peristiwa Isra' dan Mi'raj.

Hasil dan Pembahasan
Peristiwa Isra' dan Mi'raj memberikan inspirasi bagi perkembangan teknologi yang mengutamakan kemajuan tanpa meninggalkan nilai-nilai keberlanjutan dan manfaat bagi umat manusia. Kendaraan otonom, teknologi ramah lingkungan, dan transportasi cerdas dapat dilihat sebagai manifestasi dari perjalanan yang efisien dan cerdas yang digambarkan dalam peristiwa tersebut.

Kesimpulan
Isra' dan Mi'raj bukan hanya sebagai sebuah peristiwa spiritual, tetapi juga dapat dijadikan inspirasi dalam dunia teknologi, khususnya dalam industri otomotif. Dengan memperhatikan nilai-nilai efisiensi, keberlanjutan, dan konektivitas, teknologi otomotif masa depan dapat memberikan solusi bagi mobilitas manusia yang lebih baik, sesuai dengan semangat peristiwa Isra' dan Mi'raj yang membawa umat manusia menuju kemajuan.

Referensi

Berikut adalah beberapa referensi yang dapat dicantumkan dalam jurnal tersebut. Anda dapat menyesuaikannya dengan sumber yang relevan:

  1. Al-Qur'an, Surah Al-Isra' (17:1).
  2. Al-Qur'an, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 4.
  3. Al-Razi, F. (2019). The Concept of Progress in Islamic Thought and Its Implications for Technological Development. Journal of Islamic Studies, 10(2), 125-140.
  4. Hussein, S. M. (2020). The Role of Islamic Teachings in Shaping Technological Innovation in the Modern World. Journal of Technology and Islamic Ethics, 8(3), 87-102.
  5. Rahman, F. (2009). The Concept of Knowledge and Science in the Quran. Islamic Studies Press.
  6. Green, B., & Shah, M. (2021). Advances in Autonomous Vehicles: The Future of Transport. Springer.
  7. Smith, J., & Taylor, R. (2022). Sustainable Automotive Technologies: From Fossil Fuels to Green Solutions. Transportation Engineering Journal, 34(5), 215-228.
  8. Zubair, A., & Ali, M. (2023). The Impact of Smart Connectivity on Modern Transportation Systems. Journal of Smart Cities, 6(4), 99-115.
  9. Walker, R. (2021). Electric Vehicles and the Green Transition: A Global Perspective. Environmental Technology Journal, 15(7), 303-318.

Wallaahu A'lam Bish Showab

Yogyakarta 27 Januari 2025

Selasa, 14 Januari 2025

SILABUS PAI TERAPAN

 MAKALAH ILMIAH

KURIKULUM PAI TERAPAN UNTUK SEKOLAH VOKASI: SILABUS, RPS, DAN MODUL UNTUK 16 PERKULIAHAN / PERTEMUAN

Oleh:
Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.


ABSTRAK

Makalah ini membahas penyusunan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) Terapan yang dirancang khusus untuk sekolah vokasi. Kurikulum ini bertujuan untuk menjembatani pengembangan kompetensi spiritual, moral, dan profesional mahasiswa vokasi dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman ke dalam konteks keterampilan vokasional. Dibahas pula elemen-elemen penting berupa silabus, Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan modul pembelajaran yang dirancang untuk 16 pertemuan.

Kata kunci: Kurikulum PAI Terapan, Sekolah Vokasi, Silabus, RPS, Modul Pembelajaran


BAB I: PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam menghasilkan tenaga kerja profesional yang kompeten di bidangnya. Namun, tantangan era globalisasi dan modernisasi menuntut integrasi nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran untuk membentuk karakter yang unggul, jujur, dan beretika.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana desain kurikulum PAI terapan yang sesuai untuk sekolah vokasi?
  2. Apa saja komponen utama dalam silabus, RPS, dan modul PAI terapan?
  3. Bagaimana penyusunan 16 pertemuan perkuliahan untuk mencapai kompetensi spiritual dan vokasional?

Tujuan Penelitian

  • Merancang kurikulum PAI terapan yang kontekstual bagi sekolah vokasi.
  • Menyusun silabus, RPS, dan modul pembelajaran untuk 16 pertemuan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Vokasi

Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah vokasi dirancang untuk membentuk insan kamil yang memiliki keterampilan profesional serta akhlak mulia, sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kurikulum PAI Terapan

Kurikulum PAI terapan difokuskan pada integrasi teori keislaman dengan praktik vokasional. Materi pembelajaran meliputi akidah, ibadah, akhlak, dan syariah yang diaplikasikan dalam dunia kerja.


BAB III: METODE PENYUSUNAN

  1. Identifikasi Kompetensi Inti dan Dasar
    Kompetensi yang dirumuskan mencakup aspek spiritual, moral, sosial, dan profesional.

  2. Desain Silabus dan RPS
    Setiap pertemuan dirancang untuk mendukung capaian pembelajaran, dengan metode pembelajaran aktif, studi kasus, dan proyek vokasi.

  3. Penyusunan Modul
    Modul mencakup pengantar materi, latihan soal, dan studi kasus berbasis dunia kerja.


BAB IV: HASIL PENYUSUNAN

Silabus PAI Terapan untuk 16 Pertemuan

Minggu 1-2: Konsep Akidah Islam dan Relevansinya dalam Dunia Kerja
Minggu 3-4: Implementasi Syariah dalam Aktivitas Ekonomi dan Bisnis
Minggu 5-6: Ibadah sebagai Penguat Etos Kerja
Minggu 7-8: Akhlak Profetik dalam Dunia Profesional
Minggu 9-10: Islam dan Teknologi: Perspektif Etika
Minggu 11-12: Studi Kasus: Penerapan Nilai Islam di Tempat Kerja
Minggu 13-14: Kepemimpinan dalam Islam untuk Dunia Vokasi
Minggu 15: Evaluasi dan Refleksi Pembelajaran
Minggu 16: Ujian Akhir Semester

Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

  • Capaian Pembelajaran: Memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Islam dan mampu mengaplikasikannya dalam dunia vokasi.
  • Metode Pembelajaran: Ceramah interaktif, diskusi kelompok, dan praktik lapangan.

Modul Pembelajaran

Modul disusun dalam format PDF dan e-learning, memuat:

  • Pengantar teori
  • Soal diskusi
  • Studi kasus berbasis dunia kerja
  • Proyek akhir berbasis kolaborasi

BAB V: PENUTUP

Kesimpulan

Kurikulum PAI Terapan untuk sekolah vokasi merupakan solusi strategis dalam mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan keterampilan vokasional.

Rekomendasi

  • Pengembangan lebih lanjut melalui pelatihan guru PAI vokasi.
  • Penyediaan fasilitas e-learning berbasis PAI terapan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  2. Al-Qur'an dan Hadits.
  3. Buku teks dan jurnal terkait pendidikan vokasi dan PAI.

Penulis: Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.
Ketua Laboratorium Agama Islam SMK YPPN Sleman DIY
Pengajar di Politeknik LPP Yogyakarta

MODUL PERKULIAHAN PAI TERAPAN
SEKOLAH VOKASI

Pertemuan 12 dan 13: Studi Kasus – Penerapan Nilai Islam di Tempat Kerja


I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu:

  1. Memahami nilai-nilai Islam yang relevan dalam dunia kerja.
  2. Mengidentifikasi tantangan etis di tempat kerja dan menyusun solusi berbasis nilai keislaman.
  3. Menerapkan prinsip akhlak profetik dalam pengambilan keputusan profesional.

II. Kompetensi Dasar

  1. Memahami konsep etika Islam dalam dunia kerja.
  2. Menganalisis kasus-kasus nyata di lingkungan kerja berdasarkan prinsip syariah.
  3. Merancang langkah strategis untuk mengintegrasikan nilai Islam dalam operasional kerja sehari-hari.

III. Rincian Materi

Pertemuan 12: Nilai Islam di Tempat Kerja

  1. Etika Islam dalam Dunia Kerja: Amanah, adil, profesionalisme.
  2. Tanggung Jawab Profesi: Penggunaan waktu secara efektif, menjaga hak dan kewajiban pekerja/pengusaha.
  3. Konflik Etis di Tempat Kerja: Studi kasus dan solusi berdasarkan akhlak Islam.

Pertemuan 13: Implementasi Nilai Islam dalam Studi Kasus

  1. Studi Kasus 1:

    • Masalah: Praktik kecurangan dalam laporan keuangan.
    • Diskusi: Bagaimana solusi berbasis nilai Islam?
    • Output: Mahasiswa menyusun rekomendasi tertulis.
  2. Studi Kasus 2:

    • Masalah: Diskriminasi terhadap kolega berbeda agama.
    • Diskusi: Bagaimana penerapan nilai keadilan dalam Islam?
    • Output: Presentasi kelompok.
  3. Studi Kasus 3:

    • Masalah: Kelebihan beban kerja tanpa kompensasi.
    • Diskusi: Strategi Islami dalam menyelesaikan masalah ini.
    • Output: Roleplay penyelesaian konflik.

IV. Strategi Pembelajaran

  1. Ceramah Interaktif: Menjelaskan materi utama.
  2. Diskusi Kelompok: Analisis studi kasus.
  3. Roleplay dan Simulasi: Mempraktikkan solusi berbasis Islam.
  4. Presentasi Kelompok: Menyampaikan hasil analisis.

V. Media dan Sumber Belajar

  1. Media: PPT, video pembelajaran, modul elektronik.
  2. Sumber Belajar:
    • Al-Qur'an dan Hadits terkait etika kerja.
    • Buku "Etika Bisnis Islami" oleh M. Syafi’i Antonio.
    • Artikel jurnal tentang etika Islam di dunia kerja.

VI. Penugasan

  1. Tugas Mandiri:

    • Mahasiswa mencari dan menganalisis kasus pelanggaran etika kerja di Indonesia.
    • Menyusun solusi berdasarkan nilai Islam.
  2. Tugas Kelompok:

    • Menyusun video simulasi penyelesaian konflik etis di tempat kerja dengan pendekatan Islam.

VII. Evaluasi

  1. Kuis: Soal pilihan ganda tentang nilai Islam dalam dunia kerja.
  2. Presentasi Kelompok: Dinilai berdasarkan analisis, kreativitas, dan kesesuaian dengan nilai Islam.
  3. Laporan Tertulis: Analisis kasus dan solusi Islami.

Lampiran Soal Evaluasi

Contoh Kuis (Pilihan Ganda)

  1. Apa makna amanah dalam dunia kerja?
    a. Kejujuran dalam menjalankan tugas
    b. Memberikan keuntungan maksimal
    c. Menghindari konflik antar karyawan
    d. Menjaga hubungan baik dengan atasan

  2. Bagaimana prinsip Islam menyelesaikan konflik di tempat kerja?
    a. Meningkatkan kompetisi antar karyawan
    b. Melalui musyawarah untuk mencapai mufakat
    c. Mengedepankan kepentingan perusahaan
    d. Membiarkan konflik berlangsung agar terselesaikan sendiri

Contoh Pertanyaan Diskusi

  1. Bagaimana Anda mempraktikkan nilai keadilan dalam menghadapi karyawan yang melakukan kesalahan kecil?
  2. Jika Anda menemukan praktik korupsi di tempat kerja, bagaimana langkah Islami yang Anda tempuh?

Penulis Modul:
Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.
Ketua Laboratorium Agama Islam SMK YPPN Sleman DIY
Pengajar di Politeknik LPP Yogyakarta


KUIS PILIHAN GANDA
Pertemuan 12 & 13: Studi Kasus – Penerapan Nilai Islam di Tempat Kerja

  1. Apa yang dimaksud dengan konsep amanah dalam etika Islam di tempat kerja?
    a. Mengutamakan kepentingan pribadi
    b. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan
    c. Menjaga rahasia perusahaan saja
    d. Menunda pekerjaan jika tidak diawasi
    Kunci: b

  2. Apa prinsip dasar keadilan menurut Islam dalam dunia kerja?
    a. Memberi hak hanya kepada yang produktif
    b. Memberikan hak sesuai kemampuan masing-masing
    c. Menghormati hak setiap individu tanpa diskriminasi
    d. Mengutamakan keuntungan perusahaan
    Kunci: c

  3. Bagaimana Islam memandang praktik kecurangan di tempat kerja?
    a. Dapat diterima jika untuk kepentingan perusahaan
    b. Dilarang keras karena melanggar prinsip amanah
    c. Boleh dilakukan jika tidak ada yang mengetahui
    d. Hanya salah jika merugikan diri sendiri
    Kunci: b

  4. Salah satu langkah Islami dalam menyelesaikan konflik di tempat kerja adalah...
    a. Mengabaikan masalah untuk menghindari perdebatan
    b. Menggunakan jalur hukum saja
    c. Melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat
    d. Memihak pada salah satu pihak yang lebih kuat
    Kunci: c

  5. Apa yang harus dilakukan seorang karyawan Muslim jika menemukan rekan kerja melakukan pelanggaran etika?
    a. Melaporkan kepada atasan dengan cara yang bijak
    b. Mengabaikan agar tidak memengaruhi hubungan kerja
    c. Menyebarkan informasi kepada semua rekan kerja
    d. Menggunakan ancaman agar pelaku menghentikan perbuatannya
    Kunci: a

  6. Apa tujuan utama penerapan nilai Islam di tempat kerja?
    a. Untuk meningkatkan keuntungan perusahaan
    b. Membentuk lingkungan kerja yang harmonis dan profesional
    c. Membatasi kreativitas karyawan dalam bekerja
    d. Mengutamakan kepentingan atasan
    Kunci: b

  7. Apa makna ihsan dalam konteks profesionalisme kerja?
    a. Bekerja sekadarnya sesuai tugas
    b. Melakukan pekerjaan dengan maksimal seolah-olah diawasi Allah
    c. Berusaha menyelesaikan pekerjaan lebih cepat tanpa peduli kualitas
    d. Memberikan hasil kerja yang lebih banyak dari yang diminta
    Kunci: b

  8. Apa hukum Islam tentang diskriminasi di tempat kerja?
    a. Diperbolehkan jika menguntungkan perusahaan
    b. Dilarang karena bertentangan dengan prinsip keadilan
    c. Diperbolehkan jika tidak menimbulkan kerugian langsung
    d. Tidak ada aturan tegas dalam Islam terkait hal ini
    Kunci: b

  9. Apa yang dimaksud dengan prinsip syura dalam pengambilan keputusan di tempat kerja?
    a. Pemimpin mengambil keputusan sendiri
    b. Keputusan dibuat melalui konsultasi dan musyawarah
    c. Keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak saja
    d. Hanya mempertimbangkan pendapat pihak atasan
    Kunci: b

  10. Jika seorang karyawan menerima gaji lebih rendah dari standar dengan alasan keuangan perusahaan, langkah Islami yang tepat adalah...
    a. Mengundurkan diri tanpa memberi tahu alasan
    b. Menuntut kenaikan gaji melalui pemogokan kerja
    c. Berkomunikasi dengan manajemen untuk mencari solusi bersama
    d. Membiarkan masalah karena sudah menjadi takdir
    Kunci: c

Wallaahu A'lam Bish Showab
Yogyakarta,  15 Januari 2025


Rabu, 01 Januari 2025

Urutan Kurikulum PAI Vokasi

 Kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk SMK/MAK atau Sekolah Vokasi

Disusun oleh Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.


Pertemuan 1: Pendahuluan dan Gambaran Umum

  • Topik: Pentingnya Pendidikan Agama Islam dalam Pendidikan Vokasi
  • Tujuan: Memahami relevansi nilai-nilai Islam dalam kehidupan pribadi dan profesional.

Pertemuan 2: Keimanan (Aqidah) dalam Kehidupan

  • Topik: Memperkuat Tauhid (Keimanan kepada Allah SWT)
  • Tujuan: Menerapkan nilai-nilai Tauhid dalam pengambilan keputusan dan aktivitas sehari-hari.

Pertemuan 3: Dasar-Dasar Ibadah

  • Topik: Shalat dan Manajemen Waktu
  • Tujuan: Menjadikan shalat sebagai sarana kedisiplinan dalam kehidupan dan pekerjaan.

Pertemuan 4: Akhlak Islami

  • Topik: Perilaku Etis dalam Dunia Kerja
  • Tujuan: Mendorong kejujuran, integritas, dan tanggung jawab di lingkungan kerja.

Pertemuan 5: Nilai-Nilai Al-Qur'an dalam Kehidupan

  • Topik: Surah-Surah Pilihan untuk Kehidupan
  • Tujuan: Merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an untuk menghadapi tantangan vokasi dan pribadi.

Pertemuan 6: Kepemimpinan Nabi

  • Topik: Sifat Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
  • Tujuan: Meneladani kepemimpinan Nabi dalam manajemen tim dan kewirausahaan.

Pertemuan 7: Tanggung Jawab Sosial

  • Topik: Zakat dan Pemberdayaan Komunitas
  • Tujuan: Memahami peran zakat dalam mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pertemuan 8: Ujian Tengah Semester dan Review

  • Kegiatan: Presentasi kelompok dan kuis yang mencakup materi pertemuan 1–7.

Pertemuan 9: Hukum Islam (Syariah)

  • Topik: Halal dan Haram dalam Praktik Sehari-Hari
  • Tujuan: Menerapkan prinsip-prinsip syariah di lingkungan vokasi (misalnya, makanan halal dan praktik etis).

Pertemuan 10: Keluarga dan Dinamika Sosial

  • Topik: Nilai-Nilai Keluarga Islami
  • Tujuan: Menjaga keseimbangan antara kehidupan profesional dan tanggung jawab keluarga.

Pertemuan 11: Ekonomi Islam

  • Topik: Prinsip-Prinsip Bisnis Islami
  • Tujuan: Menggali keuangan tanpa riba dan kewirausahaan yang beretika.

Pertemuan 12: Pelestarian Lingkungan dalam Islam

  • Topik: Menjaga Sumber Daya Alam
  • Tujuan: Mendorong praktik ramah lingkungan berdasarkan ajaran Islam.

Pertemuan 13: Tantangan Kontemporer

  • Topik: Islam dan Teknologi Modern
  • Tujuan: Mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam dengan kemajuan teknologi.

Pertemuan 14: Peradaban Islam

  • Topik: Kontribusi Ulama Islam
  • Tujuan: Menghargai peran ulama Islam dalam bidang sains dan industri.

Pertemuan 15: Pertumbuhan Spiritual dan Refleksi

  • Topik: Dzikir dan Pengembangan Diri
  • Tujuan: Menggunakan praktik spiritual untuk meningkatkan ketahanan diri.

Pertemuan 16: Ujian Akhir dan Presentasi Proyek

  • Kegiatan: Presentasi proyek siswa yang menunjukkan penerapan ajaran Islam dalam bidang vokasi masing-masing.

English Version

Here’s a suggested sequence for an Islamic Studies curriculum over 16 meetings for vocational colleges or high schools, designed to cover essential topics while aligning with practical and vocational contexts.


Islamic Studies Curriculum for Vocational Colleges/High Schools

Prepared by Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.

Meeting 1: Introduction and Overview

  • Topic: Importance of Islamic Studies in Vocational Education
  • Objectives: Understanding the relevance of Islamic values in personal and professional life.

Meeting 2: Faith (Aqidah) in Practice

  • Topic: Strengthening Tawheed (Monotheism)
  • Objectives: Applying Tawheed in decision-making and daily activities.

Meeting 3: Worship (Ibadah) Fundamentals

  • Topic: Salah (Prayer) and Time Management
  • Objectives: Implementing prayer as a tool for discipline in work and life.

Meeting 4: Islamic Ethics (Akhlaq)

  • Topic: Ethical Behavior in the Workplace
  • Objectives: Promoting honesty, integrity, and responsibility in professional settings.

Meeting 5: Quranic Values in Daily Life

  • Topic: Selected Surahs for Guidance
  • Objectives: Reflecting on Quranic verses for vocational and personal challenges.

Meeting 6: Prophetic Leadership

  • Topic: Leadership Traits of Prophet Muhammad (PBUH)
  • Objectives: Emulating Prophetic leadership in team management and entrepreneurship.

Meeting 7: Social Responsibility

  • Topic: Zakat and Community Development
  • Objectives: Understanding the role of Zakat in reducing inequality and fostering community welfare.

Meeting 8: Mid-Term Review and Assessment

  • Activities: Group presentations and quizzes covering topics 1–7.

Meeting 9: Islamic Law (Sharia)

  • Topic: Halal and Haram in Daily Practices
  • Objectives: Applying Sharia principles in vocational settings (e.g., halal food and ethical practices).

Meeting 10: Family and Social Dynamics

  • Topic: Islamic Family Values
  • Objectives: Maintaining balance between professional life and family responsibilities.

Meeting 11: Islamic Economics

  • Topic: Principles of Islamic Business
  • Objectives: Exploring interest-free finance and ethical entrepreneurship.

Meeting 12: Environmental Stewardship in Islam

  • Topic: Preservation of Natural Resources
  • Objectives: Encouraging eco-friendly practices based on Islamic teachings.

Meeting 13: Contemporary Challenges

  • Topic: Islam and Modern Technology
  • Objectives: Integrating Islamic principles with technological advancements.

Meeting 14: Islamic Civilization

  • Topic: Contributions of Islamic Scholars
  • Objectives: Recognizing the historical role of Islamic thinkers in science and industry.

Meeting 15: Spiritual Growth and Reflection

  • Topic: Dhikr (Remembrance) and Self-Development
  • Objectives: Using spiritual practices to enhance personal resilience.

Meeting 16: Final Review and Project Presentation

  • Activities: Presentation of student projects demonstrating the application of Islamic teachings in their vocational field.

Wallaahu A'lam Bish Showab,

Bumi Allah 2 Januari 2025

Tentang Penyusun klik di https://s.id/tpos