Selasa, 14 Januari 2025

SILABUS PAI TERAPAN

 MAKALAH ILMIAH

KURIKULUM PAI TERAPAN UNTUK SEKOLAH VOKASI: SILABUS, RPS, DAN MODUL UNTUK 16 PERKULIAHAN / PERTEMUAN

Oleh:
Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.


ABSTRAK

Makalah ini membahas penyusunan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) Terapan yang dirancang khusus untuk sekolah vokasi. Kurikulum ini bertujuan untuk menjembatani pengembangan kompetensi spiritual, moral, dan profesional mahasiswa vokasi dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman ke dalam konteks keterampilan vokasional. Dibahas pula elemen-elemen penting berupa silabus, Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan modul pembelajaran yang dirancang untuk 16 pertemuan.

Kata kunci: Kurikulum PAI Terapan, Sekolah Vokasi, Silabus, RPS, Modul Pembelajaran


BAB I: PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam menghasilkan tenaga kerja profesional yang kompeten di bidangnya. Namun, tantangan era globalisasi dan modernisasi menuntut integrasi nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran untuk membentuk karakter yang unggul, jujur, dan beretika.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana desain kurikulum PAI terapan yang sesuai untuk sekolah vokasi?
  2. Apa saja komponen utama dalam silabus, RPS, dan modul PAI terapan?
  3. Bagaimana penyusunan 16 pertemuan perkuliahan untuk mencapai kompetensi spiritual dan vokasional?

Tujuan Penelitian

  • Merancang kurikulum PAI terapan yang kontekstual bagi sekolah vokasi.
  • Menyusun silabus, RPS, dan modul pembelajaran untuk 16 pertemuan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Vokasi

Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah vokasi dirancang untuk membentuk insan kamil yang memiliki keterampilan profesional serta akhlak mulia, sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kurikulum PAI Terapan

Kurikulum PAI terapan difokuskan pada integrasi teori keislaman dengan praktik vokasional. Materi pembelajaran meliputi akidah, ibadah, akhlak, dan syariah yang diaplikasikan dalam dunia kerja.


BAB III: METODE PENYUSUNAN

  1. Identifikasi Kompetensi Inti dan Dasar
    Kompetensi yang dirumuskan mencakup aspek spiritual, moral, sosial, dan profesional.

  2. Desain Silabus dan RPS
    Setiap pertemuan dirancang untuk mendukung capaian pembelajaran, dengan metode pembelajaran aktif, studi kasus, dan proyek vokasi.

  3. Penyusunan Modul
    Modul mencakup pengantar materi, latihan soal, dan studi kasus berbasis dunia kerja.


BAB IV: HASIL PENYUSUNAN

Silabus PAI Terapan untuk 16 Pertemuan

Minggu 1-2: Konsep Akidah Islam dan Relevansinya dalam Dunia Kerja
Minggu 3-4: Implementasi Syariah dalam Aktivitas Ekonomi dan Bisnis
Minggu 5-6: Ibadah sebagai Penguat Etos Kerja
Minggu 7-8: Akhlak Profetik dalam Dunia Profesional
Minggu 9-10: Islam dan Teknologi: Perspektif Etika
Minggu 11-12: Studi Kasus: Penerapan Nilai Islam di Tempat Kerja
Minggu 13-14: Kepemimpinan dalam Islam untuk Dunia Vokasi
Minggu 15: Evaluasi dan Refleksi Pembelajaran
Minggu 16: Ujian Akhir Semester

Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

  • Capaian Pembelajaran: Memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Islam dan mampu mengaplikasikannya dalam dunia vokasi.
  • Metode Pembelajaran: Ceramah interaktif, diskusi kelompok, dan praktik lapangan.

Modul Pembelajaran

Modul disusun dalam format PDF dan e-learning, memuat:

  • Pengantar teori
  • Soal diskusi
  • Studi kasus berbasis dunia kerja
  • Proyek akhir berbasis kolaborasi

BAB V: PENUTUP

Kesimpulan

Kurikulum PAI Terapan untuk sekolah vokasi merupakan solusi strategis dalam mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan keterampilan vokasional.

Rekomendasi

  • Pengembangan lebih lanjut melalui pelatihan guru PAI vokasi.
  • Penyediaan fasilitas e-learning berbasis PAI terapan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  2. Al-Qur'an dan Hadits.
  3. Buku teks dan jurnal terkait pendidikan vokasi dan PAI.

Penulis: Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.
Ketua Laboratorium Agama Islam SMK YPPN Sleman DIY
Pengajar di Politeknik LPP Yogyakarta

MODUL PERKULIAHAN PAI TERAPAN
SEKOLAH VOKASI

Pertemuan 12 dan 13: Studi Kasus – Penerapan Nilai Islam di Tempat Kerja


I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu:

  1. Memahami nilai-nilai Islam yang relevan dalam dunia kerja.
  2. Mengidentifikasi tantangan etis di tempat kerja dan menyusun solusi berbasis nilai keislaman.
  3. Menerapkan prinsip akhlak profetik dalam pengambilan keputusan profesional.

II. Kompetensi Dasar

  1. Memahami konsep etika Islam dalam dunia kerja.
  2. Menganalisis kasus-kasus nyata di lingkungan kerja berdasarkan prinsip syariah.
  3. Merancang langkah strategis untuk mengintegrasikan nilai Islam dalam operasional kerja sehari-hari.

III. Rincian Materi

Pertemuan 12: Nilai Islam di Tempat Kerja

  1. Etika Islam dalam Dunia Kerja: Amanah, adil, profesionalisme.
  2. Tanggung Jawab Profesi: Penggunaan waktu secara efektif, menjaga hak dan kewajiban pekerja/pengusaha.
  3. Konflik Etis di Tempat Kerja: Studi kasus dan solusi berdasarkan akhlak Islam.

Pertemuan 13: Implementasi Nilai Islam dalam Studi Kasus

  1. Studi Kasus 1:

    • Masalah: Praktik kecurangan dalam laporan keuangan.
    • Diskusi: Bagaimana solusi berbasis nilai Islam?
    • Output: Mahasiswa menyusun rekomendasi tertulis.
  2. Studi Kasus 2:

    • Masalah: Diskriminasi terhadap kolega berbeda agama.
    • Diskusi: Bagaimana penerapan nilai keadilan dalam Islam?
    • Output: Presentasi kelompok.
  3. Studi Kasus 3:

    • Masalah: Kelebihan beban kerja tanpa kompensasi.
    • Diskusi: Strategi Islami dalam menyelesaikan masalah ini.
    • Output: Roleplay penyelesaian konflik.

IV. Strategi Pembelajaran

  1. Ceramah Interaktif: Menjelaskan materi utama.
  2. Diskusi Kelompok: Analisis studi kasus.
  3. Roleplay dan Simulasi: Mempraktikkan solusi berbasis Islam.
  4. Presentasi Kelompok: Menyampaikan hasil analisis.

V. Media dan Sumber Belajar

  1. Media: PPT, video pembelajaran, modul elektronik.
  2. Sumber Belajar:
    • Al-Qur'an dan Hadits terkait etika kerja.
    • Buku "Etika Bisnis Islami" oleh M. Syafi’i Antonio.
    • Artikel jurnal tentang etika Islam di dunia kerja.

VI. Penugasan

  1. Tugas Mandiri:

    • Mahasiswa mencari dan menganalisis kasus pelanggaran etika kerja di Indonesia.
    • Menyusun solusi berdasarkan nilai Islam.
  2. Tugas Kelompok:

    • Menyusun video simulasi penyelesaian konflik etis di tempat kerja dengan pendekatan Islam.

VII. Evaluasi

  1. Kuis: Soal pilihan ganda tentang nilai Islam dalam dunia kerja.
  2. Presentasi Kelompok: Dinilai berdasarkan analisis, kreativitas, dan kesesuaian dengan nilai Islam.
  3. Laporan Tertulis: Analisis kasus dan solusi Islami.

Lampiran Soal Evaluasi

Contoh Kuis (Pilihan Ganda)

  1. Apa makna amanah dalam dunia kerja?
    a. Kejujuran dalam menjalankan tugas
    b. Memberikan keuntungan maksimal
    c. Menghindari konflik antar karyawan
    d. Menjaga hubungan baik dengan atasan

  2. Bagaimana prinsip Islam menyelesaikan konflik di tempat kerja?
    a. Meningkatkan kompetisi antar karyawan
    b. Melalui musyawarah untuk mencapai mufakat
    c. Mengedepankan kepentingan perusahaan
    d. Membiarkan konflik berlangsung agar terselesaikan sendiri

Contoh Pertanyaan Diskusi

  1. Bagaimana Anda mempraktikkan nilai keadilan dalam menghadapi karyawan yang melakukan kesalahan kecil?
  2. Jika Anda menemukan praktik korupsi di tempat kerja, bagaimana langkah Islami yang Anda tempuh?

Penulis Modul:
Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.
Ketua Laboratorium Agama Islam SMK YPPN Sleman DIY
Pengajar di Politeknik LPP Yogyakarta


KUIS PILIHAN GANDA
Pertemuan 12 & 13: Studi Kasus – Penerapan Nilai Islam di Tempat Kerja

  1. Apa yang dimaksud dengan konsep amanah dalam etika Islam di tempat kerja?
    a. Mengutamakan kepentingan pribadi
    b. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan
    c. Menjaga rahasia perusahaan saja
    d. Menunda pekerjaan jika tidak diawasi
    Kunci: b

  2. Apa prinsip dasar keadilan menurut Islam dalam dunia kerja?
    a. Memberi hak hanya kepada yang produktif
    b. Memberikan hak sesuai kemampuan masing-masing
    c. Menghormati hak setiap individu tanpa diskriminasi
    d. Mengutamakan keuntungan perusahaan
    Kunci: c

  3. Bagaimana Islam memandang praktik kecurangan di tempat kerja?
    a. Dapat diterima jika untuk kepentingan perusahaan
    b. Dilarang keras karena melanggar prinsip amanah
    c. Boleh dilakukan jika tidak ada yang mengetahui
    d. Hanya salah jika merugikan diri sendiri
    Kunci: b

  4. Salah satu langkah Islami dalam menyelesaikan konflik di tempat kerja adalah...
    a. Mengabaikan masalah untuk menghindari perdebatan
    b. Menggunakan jalur hukum saja
    c. Melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat
    d. Memihak pada salah satu pihak yang lebih kuat
    Kunci: c

  5. Apa yang harus dilakukan seorang karyawan Muslim jika menemukan rekan kerja melakukan pelanggaran etika?
    a. Melaporkan kepada atasan dengan cara yang bijak
    b. Mengabaikan agar tidak memengaruhi hubungan kerja
    c. Menyebarkan informasi kepada semua rekan kerja
    d. Menggunakan ancaman agar pelaku menghentikan perbuatannya
    Kunci: a

  6. Apa tujuan utama penerapan nilai Islam di tempat kerja?
    a. Untuk meningkatkan keuntungan perusahaan
    b. Membentuk lingkungan kerja yang harmonis dan profesional
    c. Membatasi kreativitas karyawan dalam bekerja
    d. Mengutamakan kepentingan atasan
    Kunci: b

  7. Apa makna ihsan dalam konteks profesionalisme kerja?
    a. Bekerja sekadarnya sesuai tugas
    b. Melakukan pekerjaan dengan maksimal seolah-olah diawasi Allah
    c. Berusaha menyelesaikan pekerjaan lebih cepat tanpa peduli kualitas
    d. Memberikan hasil kerja yang lebih banyak dari yang diminta
    Kunci: b

  8. Apa hukum Islam tentang diskriminasi di tempat kerja?
    a. Diperbolehkan jika menguntungkan perusahaan
    b. Dilarang karena bertentangan dengan prinsip keadilan
    c. Diperbolehkan jika tidak menimbulkan kerugian langsung
    d. Tidak ada aturan tegas dalam Islam terkait hal ini
    Kunci: b

  9. Apa yang dimaksud dengan prinsip syura dalam pengambilan keputusan di tempat kerja?
    a. Pemimpin mengambil keputusan sendiri
    b. Keputusan dibuat melalui konsultasi dan musyawarah
    c. Keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak saja
    d. Hanya mempertimbangkan pendapat pihak atasan
    Kunci: b

  10. Jika seorang karyawan menerima gaji lebih rendah dari standar dengan alasan keuangan perusahaan, langkah Islami yang tepat adalah...
    a. Mengundurkan diri tanpa memberi tahu alasan
    b. Menuntut kenaikan gaji melalui pemogokan kerja
    c. Berkomunikasi dengan manajemen untuk mencari solusi bersama
    d. Membiarkan masalah karena sudah menjadi takdir
    Kunci: c

Wallaahu A'lam Bish Showab
Yogyakarta,  15 Januari 2025


Tidak ada komentar:

Posting Komentar