Minggu, 11 Februari 2024

Islam, Lahir AI Sebagai Peretasnya

 Islam, Lahir AI Sebagai Peretasnya

Oleh:  

Abdul Rosyid Ahmad Djailani

Sosok Beliau

Singkronisasi antara fungsi hati, akal pikiran dan amal perbuatan merupakan akumulasi dari pentingnya keseimbangan (balancing) dalam peri kehidupan seorang manusia. Terutama kaum muslimin dan muslimat, mu'minin dan mu'minat. Satu indikator kebahagiaan duniawi telah tercapai.

Islam Kaffah sama dengan Islam 100%. Tergat 100% sifatnya bertahap, tapi boleh jadi sekaligus. Tidak boleh menurun dan mundur. Jadi Islam Kaffah, mestinya melahirkan Muslim Kaffah, Keluarga Kaffah dan Komunitas Kaffah. Dunia dan akhirat.

Korelasi antara keimanan seorang Muslim akan menjadikannya muslim kaffah, secara bertahap telah melaksanakan Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji.

Hal-hal yang bisa mengantarkan seorang muslim ke arah lima pilar tersebut, menjadi wajib turunan. "Maa laa yatimmu illa bihi, fahuwal waajib." Sesuatu hal yang dapat mengharntarkan tegak terlaksananya sebuah kewajiban, maka ketersediaan, atau terpenuhinya hal-hal tersebut hukum nya wajib. Wajib turunan. Halal Thayyib...

Jika AI menjadi instrumen penting dalam berdakwah, maka AI menjadi wajib untuk dipahami, dikuasai dan dipraktekkan serta diajarkan kepada pihak lain, secepatnya.

Daya jangkau AI adalah level global. Dengan demikian, penguasaan bahasa global, baik arab, inggris, mandarin, maupun lainnya, menjadi sangat urgen. Sebagai turunannya.

AI sebagai Peretas, atau penghalang proses pencapaian Muslim Kaffah?

Jika tidak dikendalikan dengan cermat dan komprehenship, bisa jadi, AI akan menjadi penghalang utama bagi proses tersebut. Namun bisa sebaliknya, AI akan menjadi instrumen yang sangat membantu dan memudah cepatkan proses tersebut, jika ditangani dan dikelola sebagai instrumen utama kemajuan dengan cermat oleh para ahli yang secara terus menerus mau menyesuaikan dengan ritme dan kecepatan yang seimbang. Semua bermuara kepada tujuan untuk meningkatakan kualitas dan kuatitias keimanan dan keislaman yang telah ada.

ARD Diagram

Untuk membuat hasil lebih tertata rapi, memerlukan semacarm diagram baku yang bisa dipakai oleh semua pihak. ARD Diagram, merupakan tabel pendukung pencatatan data; perorangan, kelompok dan atau lebih luas lagi. Iman di garis ke atas, Islam di garis ke kanan. Penggunaan istilah-istilah; musyahid, mushalli, muzakki, shaaim, Hujjaj. 

Iman+Islam+Ihsan+AI+IKN KUN+ARD Diagram=Muslim kaffah

Lebih efisien dan efektif di eranya

Era IA

Era Generasi Z

Era Mutakhir

Era Menipisnya iman terhadap Surga Neraka dan era Dajjal

Era IKN_Kun   Klik di sini Daya Jangkau Dakwah dan Object serta kecepatannya

Dengan demikian, pada ranah akses materi dakwah, baik yang substantif maupun yang kontemporer sudah tersedia secara lengkap. Tinggal sikap para penyebar (da'i) yang telah terpanggil untuk melakukan upaya kongkrit dan cepat serta terukurlah yang mesti diinventarisir dengan disiplin dan akurat, berbasis data. Pentingnya data based sebagai rujukan di setiap memberikan paparan suatu kasus kemasyarkatan menjadi dasar munculnya paradigma baru dalam berdakwah di era Gen Z ini. Dakwah berjamaah, dengan sistim Edivikasi. Peten dan mudah. Wallahu A'lam.

Referensi:

1. Tafsir QS Al Baqarah 208 

2. Islam Kaffah 

3. Kaffah dalam Beragama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar