PROPOSAL
TERBUKA
OEMAH SANTRI INDONESIA (OSI)
Oleh: Abdul
Rosyid, S.Ag., M.M. *)
*) Guru Profesional, dosen dan eks Pembina
Asrama, serta pernah di KMI Pabelan Magelang Jateng
Bismillah,
Pendahuluan
Santri selama
ini dikenal sebagai siswa dan atau siswi yang belajar di sebuah pondok
pesantren. Baik salaf maupun khalaf (modern).
Kebiasaan dan
adat budaya santri selalu tekun belajar ilmu-ilmu agama secara lebih mendalam.
Sebagai contoh; mata pelajaran Al-qur’an, meliputi, tata cara membaca sesuai
kaidah tajwid yang baik dan benar, pelajaran tafsir, terjemah, dan lain-lain.
Ada satu hal yang mungkin perlu menyesuaikan standar isi Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam baik untuk ilmu murni, seperti syariah, adab, dakwah,
ushuluddin maupun ilmu Pendidikan yang akan diajarkan atau didakwahkan kembali di
kelas dengan kurikulum duaribu tiga belas revisi dua ribu Sembilan belas. Juga
Kurikulum yang Memerdekakan. Bahwa ranah kognitif (pengetahuan), Afektif
(Sikap) dan Psikomotor(ketrampilan) harus seimbang dan dilaksanakan dengan
ketat serta menyelesaikan masalah, di area terdekat dan tuntas.
Perbandingan
antara teori yang dipelajari, praktek dan sikap setelah memiliki ketrampilan
hard skills maupun soft skill. Idialnya berimbang. Dan cara mempelajarinya adalah learning by doing. Hal tersebut
akan lebih mengesan dan mendarah daging.
Teaching
factory juga semestinya sudah menjadi model pembelajaran
mutakhir. Belajar langsung terjun di pabrik atau perusahaan, tempat pemotongan
hewan, pasar, bank, tempat pelelangan ikan, yang memang memperkejakan para
karyawan produktifnya untuk bekerja serius dan menghasilkan uang atau produk
tertentu secara langsung.
Oemah
Santri Indonesia digagas untuk kepentingan seperti itu. Para santri
yang tinggal di rumah tersebut harus benar-benar tidak hanya matang dalam teori
tapi juga piawai dalam praktek terbaik dalam KBM tersebut. Hafalan dan zikir,
dijadikan sebagai metode awal saja; jadi harus diikuti oleh tafhim dan taf’iil.
“Action speaks louder than words.” – aksi nyata berbicara lebih keras
dari pada sekedar kata-kata.
Produk-produk
halal telah digulirkan oleh yang merasa punya posisi penting, para pemimpin, yang mempunyai hati nurani
dan iman yang kuat serta percaya bahwa mereka sementara – saat ini - berposisi
sebagai mahluk terpilih dan yang terpenting orang-orang tersebut memiliki
kekuasaan dan yang ia gunakan untuk membangun peradaban prioritas.
Jadi,
kompleksitas persoalan tersebut dapat disederhanakan sebagai berikut;
Oemah Santri Indonesia
(OSI) seharusnya;
Berpenghuni
orang-orang yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1.
Sidiq,
Amanah, tabligh, fathonah, syaja’ah, ridha, syukur, ikhlas.
2.
Produktif;
bertarget, Attractif, Solutif, Live at all
the day long, dan Tahan uji,
terutama di saat mendapat Amanah khusus. Seperti Amanah sebagai peminpin,
pejabat, atau posisi penting lain yang terdapat banyak cobaan dan godaan; baik
harta benda, tahta, maupun lainnya.
Kenyataannya;
1.
Kizib,
kitman, ablah, itbaul hawa, penakut, tidak ridha, tidak syukur, dan tidak
ikhlas
2.
Mereka kurang
produtif; tidak bertarget,
3.
Tidak menarik,
4. Tidak solutif
bagi diri, keluarga maupun lingkungannya, gagap dan canggung,
5.
Stagnan,
mati suri, tidak ada kehidupan, terasa senyap.
6.
Tidak tahan
uji. Lahum aadzaanu walaakin la yasma'uuna biha...
OSI sebagai alternatif solusi di era Paska Pandemi
Diharapkan penghuni OSI bisa berubah dengan baberapa hal dan aksi nyata; baik di masa pandemi, paceklik atau kondisi pelik lainnya. Termasuk kemampuan beradabtasi bahkan bisa mewarnai komunitasnya ke arah yang lebih baik dan produktif dan tentu memiliki income yang lebih besar.
1.
Fikir dan
zikir produktf. Evaluasi diri dan aksi.
2.
Menjadi reseller
for all product and interprise
3.
Project based
learning system
4.
Inovatif
Action but halal thayyib
5.
On Internet -
on line
NNilai Investasi setiap tingkatan Rumah secara hirarthis sebagai berikut;
LLevel 1 Nilai investasi 350juta
LLevel 2 Nilai investasi 500juta
LLevel 3 Nilai investasi 1M
Visi dan Misi
V Visi : Ketersediaan Rumah ideal bagi santri dan yang berjiwa serta bersikap sebagaimana santri
Misi: Membangun rumah ukuran maksimal 150 meter dengan fasilitas lengkap dan sehat higinis
Membangun housing dengan fasum yang agamis, produktif, inovatif, efektif serta efisien, halal thayyib
Memastikan peredaran uang berada pada sasaran yang tepat dengan jumlah yang sesuai bahkan surplus
Menyediakan lumbung mal atau harta bersama untuk kepentingan darurat
Program Kerja
Riset Pasar
Presentasi hasil riset
Membangun fasum terutama tempat ibadah sebagai tonggak utama
dan disediakan fasum tambahan ruang dokter, ruang pelatihan TTG dan tentu ruang utama ibadah serta sarana evaluasi; bisa jaringan internet, perangkat audiovisual dan yang diperlukan lainnya
Membangun rumah secara bertahap
Memasarkan gagasan dan program secara masif kepada santri, alumni santri dan siapa saja yang berjiwa santri
Evadir secara rutin per jum'ah
Buka bersama setiap senin dan kamis
Tujuan
1. OSI menjadi Rumah
peradaban modern
2.
Menjadi
sumber praktek learning by doing
3.
Mampu menjadi
crisis center bagi komunitasnya
4. Mencapai
empatpuluh KK ber-level muzakki yang memiliki haul satu tahun lebih.
5. Masing-masing
rumah bisa memperoleh net income minimal lima juta per bulan
6.
Menyediakan
jaringan telekomunikasi tercepat
7.
Terdapat
tempat ibadah untuk pribadi dan umum (kalau mungkin)
8. Masing-masing
rumah terdiri dari dua kamar dan satu mushalla keluarga.
Lokasi
Di
masing-masing rumah sendiri-sendiri, di 34 propinsi di Indonesia
Jumlah rumah
Empat puluh
rumah di setiap desa
Target
Gambaran
sebuah rumah efektif dan efisien, yang hanya berukuran maksimal 150 m per-segi,
tapi dihuni oleh orang dan atau keluarga yang mapan, sakinah, mawaddah dan
rahmah, jauh dari gangguan, baik lahiriyah maupun batiniah. Suasana di rumah
tersebut “ayem tentrem.” Kamampuan menerapkan menajemen proporsional. Logis dan
tidak over budgeting. Dan setiap pekan ada peningkatan kinerja dan tentu
saja net income. Sungguh sebuah keluarga Indonesia yang telah
dicita-citakan oleh pendiri negeri ini. The founding fathers. Terutama
para pejuang kemerdekaan, para pahlawan, para kyai dan ulama pemberani yang
telah mati sahid. Dan juga para rohaniawan lainnya.
RAB
Proporsional
Rumah
tersebut memiliki RAB Bulanan yang sederhana tapi proporsional. Tidak besar
pasak dari pada tiang. Total anggaran kurang lebih 5 jutaan rupiah. Bahkan lebih.
Time Schedule
Rumah
tersebut memiliki jadwal kegiatan sukses dan untuk orang-orang prioritas,
pekerja keras focus dan konsisten pada pilihan serta melakukan evadir secara rutin. Tentu saja tidak mudah terkena
rayuan syaitan.
Jaringan
Internet atau telekomunikasi lain
Sebagai upaya
untuk menjangkau luasnya pasar dan upaya penetrasi pasar, maka, kepemilikan
akan jaringan internet yang kuat dan stabil sangat diperlukan.
Halal dan
Thayyib
Untuk
membentuk pribadi yang halal dan baik, tidak bisa serta merta. Ranah tersebut hanya
terjadi pada peradaban manusia. Semakin bersih semakin baik. Bersih hati, fisik
dan fikiran. Jadilah ia manusia dewasa yang santun, jujur, bertanggung jawab, serta
selalu ada peningkatan baik kuantitas maupun kualitas perikehidupannya.
Penutup
Demikianlah Proposal
Terbuka ini disusun. Jika ada kata dan hal-hal yang tidak berkenan akan segera
dikoreksi dan disesuaikan. Semoga bermanfaat dan segera ada respon. Dan semoga OSI
meningkat menjadi embrio terbentuknya Kampoeng Santri Indonesia (KSI) dan Wilayah Santri
Indonesia (WSI). Dan tangisan itu tidak terdengar lagi. Aamiin…
Terimakasih.
Tempelasari,
12 September 2022
Penggagas,
Abdul
Rosyid Adjil
CP:
0818 2625 18
Email:
abdulrosyiid200167@gmail.com
Sumber
Bacaan:
https://s.id/pippi
https://s.id/duniapesantrenindonesia
Lain-lain:
Angket Tahun 2022_2023. Mohon berkenan mengisinya:
https://s.id/tokoh_idola_2024
https://s.id/angket_pasar_produk_karya_siswa_dan_tokoh_idola_2024