Rabu, 27 Agustus 2025

Zakat Berbasis Koloni 100

 

Makalah Akademik

Membangun Masyarakat atau Kampung Muzakki Berbasis Koloni 100

Oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.


A. Pendahuluan

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki fungsi strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan pemerataan ekonomi. Namun, dalam praktiknya, potensi zakat sering belum terkelola secara optimal. Konsep Kampung Muzakki berbasis Koloni 100 hadir sebagai upaya inovatif membentuk komunitas masyarakat yang terstruktur, berdaya guna, dan berkesinambungan dalam menjalankan kewajiban zakat.

Melalui sistem koloni—yakni kelompok beranggotakan 100 muzakki—diupayakan tercipta ekosistem yang produktif, mandiri, serta mampu menjadi teladan dalam pembangunan masyarakat Islam yang adil, makmur, dan sejahtera.


B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana konsep Kampung Muzakki berbasis Koloni 100 dibangun secara teoritis dan praktis?

  2. Apa manfaat strategis dari pembentukan koloni 100 muzakki dalam satu komunitas?

  3. Bagaimana model implementasi koloni 100 ini pada masyarakat desa maupun perkotaan?


C. Landasan Teori

  1. Dalil Naqli

    • QS. At-Taubah: 103 – “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka...”

    • Hadits riwayat Muslim – Rasulullah SAW menegaskan zakat sebagai instrumen pembersih jiwa dan penyokong fakir miskin.

  2. Dalil Aqli

    • Secara rasional, zakat mendorong distribusi kekayaan, mengurangi kesenjangan sosial, serta menciptakan stabilitas ekonomi.

  3. Konsep Koloni dalam Pembangunan Sosial

    • Koloni 100 merupakan pendekatan komunitas dengan sistem target kuantitatif (100 muzakki) yang membentuk jaringan sosial-ekonomi terintegrasi.


D. Metodologi Konseptual

Metode yang digunakan dalam penyusunan konsep ini adalah:

  1. Pendekatan normatif: berdasarkan syariat Islam terkait kewajiban zakat.

  2. Pendekatan empiris: melihat praktik keberhasilan komunitas berbasis zakat di berbagai daerah.

  3. Pendekatan manajerial: menggunakan teori manajemen kolaboratif dalam mengelola koloni 100.


E. Strategi Pembangunan Kampung Muzakki Berbasis Koloni 100

  1. Tahap Perencanaan

    • Identifikasi potensi calon muzakki di wilayah tertentu.

    • Sosialisasi pentingnya zakat dan manfaat koloni 100.

    • Penetapan target 100 muzakki dalam satu unit kampung.

  2. Tahap Pelaksanaan

    • Pembentukan lembaga pengelola zakat (UPZ/Masjid/Musholla).

    • Pengumpulan zakat secara transparan.

    • Penyaluran zakat sesuai prinsip syariah (8 asnaf).

  3. Tahap Penguatan Ekonomi

    • Zakat produktif: pemberdayaan mustahik melalui pelatihan kerja, modal usaha, dan pengembangan UMKM.

    • Kolaborasi dengan koperasi syariah sebagai penopang ekonomi koloni.

  4. Tahap Evaluasi dan Pengembangan

    • Monitoring capaian jumlah muzakki dan manfaat sosial.

    • Ekspansi koloni baru setelah koloni 100 mandiri.


F. Manfaat Kampung Muzakki Koloni 100

  1. Ekonomi: terciptanya pemerataan harta dan kemandirian ekonomi umat.

  2. Sosial: memperkuat solidaritas antarwarga dan mengurangi kemiskinan.

  3. Keagamaan: meningkatnya kesadaran umat dalam menjalankan rukun Islam.

  4. Pendidikan: menjadi sarana edukasi zakat bagi generasi muda.


G. Studi Kasus Hipotetik

  • Sebuah desa dengan 100 muzakki rata-rata menyalurkan zakat Rp1.000.000 per tahun.

  • Potensi zakat = Rp100.000.000/tahun.

  • Dana tersebut dikelola untuk: beasiswa pendidikan, modal usaha UMKM, dan pembangunan sosial.

  • Dampak: menurunkan angka kemiskinan desa hingga 20% dalam 3 tahun.


H. Kesimpulan

Konsep Kampung Muzakki berbasis Koloni 100 adalah strategi inovatif untuk membangun komunitas yang sejahtera lahir batin melalui optimalisasi zakat. Dengan pendekatan normatif, manajerial, dan empiris, kampung muzakki dapat menjadi model pembangunan berbasis syariah yang aplikatif, terukur, dan berkelanjutan.


I. Rekomendasi

  1. Pemerintah daerah perlu mendukung program kampung muzakki berbasis koloni 100 melalui regulasi dan fasilitas.

  2. Masjid/musholla menjadi pusat pergerakan koloni 100.

  3. Perlunya sistem digitalisasi zakat untuk meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat.

  4. Koloni 100 dapat dijadikan pilot project nasional dalam penguatan ekonomi umat.



Kebenaran Harus diorganisir

 


📑 Makalah Akademik

KEBENARAN DAN SISTEM: Analisis Dalil Aqli dan Naqli terhadap Ungkapan “Al-Haqqu bilaa Nizhaam, Yughlibuhul-Baathil bin-Nizhaam”

Oleh:

Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.


Pendahuluan

Kebenaran (al-ḥaqq) adalah prinsip fundamental dalam ajaran Islam. Namun dalam realitas kehidupan, sering kita dapati kebenaran justru tersisihkan oleh kebatilan yang terorganisir. Fenomena ini sejalan dengan ungkapan ulama:

“الحق بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام”
Kebenaran tanpa sistem akan dikalahkan oleh kebatilan dengan sistem.

Makalah ini bertujuan mengkaji relevansi ungkapan tersebut berdasarkan dalil naqli (Al-Qur’an dan Hadits) serta dalil aqli (logika dan realitas sosial), sekaligus memberikan pijakan manajerial bagi umat Islam dalam memperjuangkan kebenaran.


Pembahasan

1. Konsep Kebenaran dalam Islam

  • Al-ḥaqq dalam Al-Qur’an identik dengan ajaran Allah yang lurus (QS. Yunus [10]: 32).
  • Kebenaran membutuhkan sarana, strategi, dan manajemen agar mampu hadir sebagai kekuatan nyata, bukan sekadar konsep ideal.

2. Dalil Naqli tentang Pentingnya Sistem

a. Al-Qur’an

  1. QS. Ash-Shaff [61]: 4

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka adalah bangunan yang tersusun kokoh.”
→ Menunjukkan bahwa kemenangan berpihak pada yang teratur dan terorganisir.

  1. QS. Al-Hasyr [59]: 18

“Bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).”
→ Mengajarkan perencanaan dan manajemen masa depan.

  1. QS. An-Naml [27]: 18
    Kisah semut yang saling memberi peringatan.
    → Hewan kecil pun selamat karena koordinasi dan sistem sosial.

b. Hadits

  1. HR. Muslim

“Seorang mukmin bagi mukmin lainnya seperti bangunan, yang saling menguatkan satu sama lain.”
→ Umat Islam harus solid, sistematis, dan saling menopang.

  1. HR. Ahmad dan Abu Dawud

“Sesungguhnya Allah mencintai apabila seseorang melakukan suatu pekerjaan, ia melakukannya dengan itqan (profesional).”
→ Allah mencintai profesionalisme, keteraturan, dan sistem dalam amal.


3. Dalil Aqli (Rasional)

  1. Hukum sosial: Pasukan besar tanpa strategi dapat kalah oleh pasukan kecil yang disiplin dan terorganisir.
  2. Hukum alam: Matahari, bulan, planet berjalan sesuai orbitnya. Jika tidak ada sistem, alam semesta hancur.
  3. Hukum organisasi: Individu benar tapi tidak terorganisir lemah; kelompok salah namun sistematis lebih berpengaruh.
  4. Prinsip manajemen modern: Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling) adalah kunci sukses yang bahkan digunakan organisasi non-Islam.

4. Relevansi dengan Kehidupan Umat

  • Dalam dakwah: dakwah acak tanpa manajemen kalah oleh propaganda batil yang terstruktur.
  • Dalam pendidikan: kebenaran ilmu akan terpinggirkan jika sekolah tidak memiliki sistem kurikulum dan manajemen.
  • Dalam politik & sosial: umat Islam bisa lemah jika tercerai-berai, meski membawa kebenaran.

Kesimpulan

Ungkapan “al-ḥaqqu bilā niẓām, yughlibuhul-bāṭil bin-niẓām” menemukan pijakannya dalam dalil naqli maupun aqli.

  • Naqli: Al-Qur’an dan Hadits menekankan keteraturan, persatuan, dan itqan.
  • Aqli: Realitas sosial dan hukum alam menunjukkan pentingnya sistem.

Maka, kebenaran hanya dapat tegak dan menang apabila didukung oleh organisasi, strategi, dan manajemen yang kokoh.


Rekomendasi

  1. Umat Islam perlu membangun sistem dakwah, pendidikan, dan sosial yang rapi dan berkesinambungan.
  2. Manajemen modern (POAC) perlu diinternalisasi ke dalam organisasi Islam agar kebenaran dapat hadir sebagai kekuatan nyata.
  3. Setiap individu muslim dituntut beramal dengan itqan (profesional) sesuai hadits Nabi.

Tempelsari 27 Agustus 2025


SOP MANAGER SDM PADA SEKOLAH VOKASI KECIL

 

Buku Pedoman Manajer SDM Sekolah Vokasi Kecil.


📘 Pedoman Manajer SDM Sekolah Vokasi Kecil

Disusun oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.


BAB I – Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor utama dalam pengelolaan sekolah vokasi kecil. Mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kurikulum dan sarana, melainkan juga kualitas guru, instruktur, dan staf kependidikan. Oleh karena itu, dibutuhkan pedoman tupoksi dan SOP agar manajemen SDM lebih profesional, efektif, dan sesuai regulasi.

1.2 Tujuan

  1. Menjadi panduan praktis bagi manajer SDM sekolah vokasi kecil.
  2. Meningkatkan efektivitas rekrutmen, pengembangan, dan penilaian kinerja pegawai.
  3. Mewujudkan lingkungan kerja harmonis dan produktif.

BAB II – Tugas Pokok dan Fungsi Manajer SDM

2.1 Tugas Pokok

  1. Mengelola perencanaan SDM.
  2. Melaksanakan rekrutmen, seleksi, dan penempatan.
  3. Mengembangkan kompetensi SDM.
  4. Mengatur manajemen kinerja.
  5. Mengelola administrasi & kesejahteraan SDM.
  6. Menjaga hubungan kerja & budaya organisasi.
  7. Memastikan kepatuhan regulasi & akreditasi.

2.2 Fungsi Manajer SDM

  • Perencana
  • Pengorganisasi
  • Penggerak
  • Pengawas
  • Pengembang
  • Pelindung

BAB III – Matriks Tupoksi Manajer SDM

Bidang Tugas Uraian Tugas Fungsi Utama Indikator Kinerja
Perencanaan SDM Analisis kebutuhan & rencana rekrutmen Perencana Dokumen kebutuhan SDM tersedia
Rekrutmen & Seleksi Seleksi & penempatan pegawai Pengorganisasi Pegawai sesuai kompetensi
Pengembangan SDM Pelatihan, workshop, magang Pengembang Minimal 2 program pelatihan/tahun
Manajemen Kinerja Susun IKU, evaluasi, reward Pengawas & Penggerak Laporan evaluasi kinerja
Administrasi & Kesejahteraan Data pegawai, gaji, kontrak Pelindung Hak pegawai terpenuhi tepat waktu
Hubungan Kerja Pertemuan rutin, budaya kerja islami, mediasi konflik Penggerak & Pelindung Lingkungan kerja kondusif
Regulasi & Akreditasi Kepatuhan UU, dokumen akreditasi Pengawas Dokumen SDM lengkap & sesuai regulasi

BAB IV – SOP Manajer SDM Sekolah Vokasi Kecil

4.1 Perencanaan SDM

  • Analisis kebutuhan SDM → Rencana kebutuhan → Laporan ke Kepala Sekolah.

4.2 Rekrutmen & Seleksi

  • Pengumuman lowongan → Seleksi administrasi → Wawancara & microteaching → SK penempatan.

4.3 Pengembangan SDM

  • Identifikasi kebutuhan → Pelatihan internal/eksternal → Evaluasi hasil.

4.4 Manajemen Kinerja

  • Susun IKU → Penilaian kinerja tiap semester → Reward & coaching.

4.5 Administrasi & Kesejahteraan

  • Update data pegawai → Gaji/tunjangan → Hak cuti & perlindungan kerja.

4.6 Hubungan Kerja & Budaya Organisasi

  • Pertemuan bulanan → Budaya kerja islami → Mediasi konflik.

4.7 Kepatuhan Regulasi & Akreditasi

  • Cek kualifikasi pegawai → Arsip dokumen → Monitoring regulasi.

BAB V – Penutup

Pedoman ini diharapkan menjadi acuan dalam mengelola SDM secara sederhana namun profesional pada sekolah vokasi kecil. Dengan SDM yang unggul, sekolah vokasi mampu meningkatkan mutu pendidikan, daya saing lulusan, serta reputasi lembaga.


📌 Tempelsari, 27 Agustus 2025

Cara Jitu Keluar dari Jerat Kemiskinan

 

Bismillaah...


Cara Jitu Keluar dari Jerat Kekurangan Harta Benda

Oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., M.M.


Pendahuluan

Kekurangan harta benda bukan hanya persoalan ekonomi, melainkan juga masalah mental, spiritual, dan sosial. Dalam pandangan Islam, rezeki adalah anugerah Allah yang bisa diusahakan dengan iman, amal saleh, kerja keras, dan strategi yang tepat. Oleh sebab itu, upaya keluar dari jerat kekurangan harus melibatkan dimensi ibadah, manajemen diri, dan optimalisasi instrumen ekonomi syariah.


Landasan Teori dan Dalil

  1. Al-Qur’an

    • QS. Nuh: 10–12 menegaskan bahwa istighfar menjadi jalan turunnya rezeki dan keberkahan alam[^1].
    • QS. Al-Baqarah: 261 menjelaskan pelipatgandaan pahala dan keberkahan dari sedekah[^2].
    • QS. Al-Jumu’ah: 10 memerintahkan umat Islam untuk bertebaran mencari rezeki setelah ibadah Jumat[^3].
  2. Hadits Nabi ﷺ

    • “Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim)[^4].
    • “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian diberi rezeki sebagaimana burung yang pergi pagi dalam keadaan lapar lalu pulang sore dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi)[^5].
  3. Dalil Aqli (Logis)
    Secara rasional, seseorang yang disiplin, berhemat, berjejaring, dan produktif akan lebih mudah keluar dari jerat kekurangan. Ekonomi berbasis kebersamaan (koperasi, zakat, wakaf produktif) terbukti memperkuat daya tahan komunitas[^6].


Strategi Jitu Keluar dari Kekurangan

  1. Spiritual

    • Perbanyak istighfar, doa, sedekah, zakat.
    • Ibadah sebagai fondasi keberkahan rezeki.
  2. Mindset

    • Mengganti keluhan dengan syukur.
    • Gaya hidup sederhana, hemat, dan produktif.
  3. Kapasitas Individu

    • Menguasai keterampilan sesuai kebutuhan zaman (digital marketing, UMKM, pertanian modern).
    • Memiliki multi-sumber penghasilan.
  4. Optimalisasi SDA & SDM

    • Pengembangan potensi lokal: pertanian, kerajinan, perdagangan online.
    • Kolaborasi berbasis komunitas.
  5. Instrumen Ekonomi Syariah & Regulasi

    • Zakat: diatur dalam UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat[^7].
    • Wakaf Produktif: dijamin dalam UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf[^8].
    • Koperasi Syariah: dilindungi UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian[^9].

Kesimpulan

Kekurangan harta benda dapat diatasi melalui pendekatan spiritual, perubahan mindset, peningkatan keterampilan, serta pemanfaatan regulasi syariah. Jalan ini menghasilkan kesejahteraan yang tidak hanya lahiriah, tetapi juga penuh keberkahan.


Rekomendasi

  1. Pemerintah memperkuat implementasi zakat, infak, sedekah, dan wakaf produktif.
  2. Masyarakat membangun koperasi syariah sebagai basis kemandirian ekonomi.
  3. Individu disiplin dalam ibadah, kerja, tabungan, dan inovasi.

Daftar Pustaka

  • Al-Qur’an al-Karim.
  • Muslim, Shahih Muslim.
  • Tirmidzi, Sunan Tirmidzi.
  • Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
  • Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
  • Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
  • Yusuf al-Qaradawi. Fiqh al-Zakah. Beirut: Muassasah al-Risalah, 1994.
  • M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 2007.

[^1]: QS. Nuh: 10–12.
[^2]: QS. Al-Baqarah: 261.
[^3]: QS. Al-Jumu’ah: 10.
[^4]: HR. Muslim, Kitab al-Birr wa al-Shilah.
[^5]: HR. Tirmidzi, Kitab al-Zuhd.
[^6]: Yusuf al-Qaradawi, Fiqh al-Zakah.
[^7]: UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
[^8]: UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
[^9]: UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.


Tempelsari, 27 Agustus 2025


Selasa, 26 Agustus 2025

Fiqh Syiasah

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim


Makalah

Pentingnya Fiqih Siyasah dari Masa ke Masa: Sebuah Paradigma Baru
Oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., MM.


Pendahuluan

Fiqih Siyasah merupakan cabang ilmu fiqih yang membahas mengenai tata kelola kehidupan bernegara, pemerintahan, dan masyarakat dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip syariat Islam. Sejak masa Rasulullah SAW, fiqih siyasah telah menjadi pedoman dalam mengatur interaksi sosial, hukum, dan politik umat. Seiring perkembangan zaman, konsep ini terus mengalami adaptasi dan reinterpretasi sesuai kebutuhan masyarakat, tanpa meninggalkan nilai-nilai pokok Al-Qur’an dan Sunnah.

Di era modern, ketika demokrasi, teknologi digital, globalisasi, dan isu hak asasi manusia mendominasi wacana politik dunia, urgensi fiqih siyasah menjadi semakin penting. Paradigma baru fiqih siyasah diperlukan agar ajaran Islam dapat hadir sebagai solusi atas problematika kontemporer dalam mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian dunia.


Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian dan cakupan fiqih siyasah dalam Islam?
  2. Bagaimana perkembangan fiqih siyasah dari masa ke masa?
  3. Mengapa fiqih siyasah penting untuk dijadikan paradigma baru dalam era modern?

Pembahasan

1. Pengertian Fiqih Siyasah

Secara bahasa, siyasah berarti “mengatur, mengelola, atau memimpin.” Sedangkan secara istilah, fiqih siyasah adalah ilmu tentang pengelolaan urusan umat dan negara yang berlandaskan pada syariat Islam. Konsep ini mencakup bidang:

  • Siyasah Dusturiyah (ketatanegaraan dan konstitusi),
  • Siyasah Qadhaiyah (peradilan dan hukum),
  • Siyasah Maliyah (keuangan negara),
  • Siyasah Dauliyah (hubungan internasional),
  • Siyasah Idariyah (administrasi dan birokrasi pemerintahan).

2. Perkembangan Fiqih Siyasah dari Masa ke Masa

  • Masa Rasulullah SAW (610–632 M):
    Rasulullah SAW mendirikan masyarakat Madinah dengan Piagam Madinah sebagai konstitusi awal. Prinsip musyawarah (syura) menjadi landasan pengambilan keputusan.
  • Masa Khulafaur Rasyidin (632–661 M):
    Praktik siyasah berbasis syura, keadilan, dan pengawasan publik semakin diperjelas. Umar bin Khattab menekankan pentingnya akuntabilitas pemimpin.
  • Masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah:
    Siyasah berkembang dalam bentuk administrasi dan kelembagaan pemerintahan, meskipun muncul tantangan berupa politik dinasti dan perebutan kekuasaan.
  • Masa Pertengahan:
    Lahir karya para ulama seperti Al-Mawardi dengan Al-Ahkam al-Sultaniyyah dan Ibnu Taimiyah dengan As-Siyasah as-Syar’iyyah.
  • Masa Modern:
    Fiqih siyasah dikaji ulang dalam konteks negara-bangsa, demokrasi, hak asasi manusia, dan hubungan internasional. Pemikiran kontemporer berupaya menghubungkan nilai syariat dengan sistem politik modern.

3. Pentingnya Paradigma Baru Fiqih Siyasah

Dalam konteks globalisasi dan era digital, fiqih siyasah perlu menghadirkan paradigma baru dengan karakteristik:

  • Integratif: menghubungkan nilai syariat dengan sistem demokrasi modern tanpa kehilangan ruh Islam.
  • Adaptif: mampu menjawab tantangan era digital, seperti cyber politics, big data, dan tata kelola e-government.
  • Humanis: menjunjung tinggi keadilan sosial, HAM, serta menjaga hak-hak minoritas.
  • Berorientasi Kesejahteraan: mengutamakan kemaslahatan umat dengan pengelolaan sumber daya alam dan manusia yang berkeadilan.
  • Global dan Rahmatan lil ‘Alamin: mengedepankan perdamaian internasional dan kerjasama antarbangsa.

Dengan paradigma baru ini, fiqih siyasah dapat menjadi landasan moral, etika, dan spiritual dalam tata kelola pemerintahan di era modern, sekaligus menjadi alternatif terhadap sistem politik sekuler yang kerap menimbulkan krisis moral.


Kesimpulan

Fiqih siyasah merupakan warisan intelektual Islam yang sejak masa Rasulullah SAW hingga kini tetap relevan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Seiring perubahan zaman, fiqih siyasah memerlukan paradigma baru agar dapat menjawab tantangan modern, baik dalam bidang politik, hukum, ekonomi, maupun sosial.

Paradigma baru fiqih siyasah menekankan integrasi antara nilai syariat dengan sistem politik modern yang adil, humanis, adaptif, dan global. Dengan demikian, fiqih siyasah dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir batin serta berkeadilan sosial dalam bingkai rahmatan lil ‘alamin.


Daftar Pustaka

  • Al-Mawardi. Al-Ahkam al-Sultaniyyah. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.
  • Ibnu Taimiyah. As-Siyasah as-Syar’iyyah. Kairo: Dar al-Hadits.
  • Abul A‘la Maududi. Khilafah dan Kerajaan. Jakarta: Gema Insani.
  • Yusuf al-Qaradawi. Fiqh Daulah dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sunnah.
  • Wahbah Zuhaili. Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh.

Yogyakarta, 26 Agustus 2026

Senin, 25 Agustus 2025

Kursus Bahasa Arab Sekolah Vokasi TKR

 

Pengantar Kursus


Bahasa Arab Jembatan Menjadi Kaya Lahir dan Batin

Disusun oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., MM.

Pendahuluan

Bahasa Arab bukan sekadar bahasa komunikasi, tetapi juga bahasa wahyu, bahasa ilmu, dan bahasa peradaban. Al-Qur’an, sebagai pedoman hidup umat Islam, diturunkan dalam bahasa Arab yang sarat dengan hikmah dan kekayaan makna. Oleh karena itu, mempelajari bahasa Arab sesungguhnya merupakan jalan untuk meraih kekayaan lahir maupun batin, dunia dan akhirat.

Bahasa Arab sebagai Kekayaan Batin

  1. Bahasa Wahyu
    Dengan memahami bahasa Arab, seorang muslim dapat menyelami makna Al-Qur’an dan As-Sunnah secara langsung, tanpa bergantung sepenuhnya pada terjemahan. Hal ini melahirkan kekayaan batin berupa keimanan yang lebih dalam, pemahaman agama yang lebih luas, serta kedekatan yang intim dengan Allah SWT.

  2. Bahasa Doa dan Dzikir
    Sebagian besar doa, dzikir, dan bacaan ibadah bersumber dari bahasa Arab. Menguasai bahasa ini memunculkan kekhusyukan dalam ibadah, yang pada akhirnya membawa ketenangan jiwa dan kebahagiaan batin.

  3. Bahasa Ilmu dan Hikmah
    Sejak abad keemasan Islam, bahasa Arab menjadi media penyebaran ilmu pengetahuan di bidang filsafat, kedokteran, astronomi, matematika, dan hukum. Membacanya dengan baik berarti membuka pintu khazanah peradaban yang kaya.

Bahasa Arab sebagai Jalan Kekayaan Lahir

  1. Akses Ekonomi Global
    Dunia Arab dan Timur Tengah merupakan kawasan dengan kekuatan ekonomi besar, terutama di sektor energi, perdagangan, dan pariwisata. Kemampuan berbahasa Arab menjadi bekal penting untuk membuka peluang bisnis dan kerja sama internasional.

  2. Pendidikan dan Karier
    Kemahiran bahasa Arab dapat membuka kesempatan beasiswa ke negara-negara Timur Tengah. Selain itu, di era globalisasi, kebutuhan tenaga profesional yang menguasai bahasa Arab semakin meningkat—baik sebagai penerjemah, diplomat, akademisi, maupun pebisnis.

  3. Pemberdayaan Wisata Religi
    Jutaan umat Islam setiap tahun berangkat ke tanah suci. Kemampuan bahasa Arab menjadi aset ekonomi yang bernilai bagi pemandu haji dan umrah, biro perjalanan, maupun pelaku usaha jasa.

Integrasi Kekayaan Lahir dan Batin

Bahasa Arab menautkan kekayaan lahir (ekonomi, karier, bisnis) dengan kekayaan batin (iman, ibadah, ilmu). Inilah yang menjadikannya sebagai jembatan menuju kesejahteraan yang paripurna. Seseorang yang menguasai bahasa Arab bukan hanya mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, tetapi juga memiliki peluang luas dalam bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan.

Kesimpulan

Bahasa Arab bukan sekadar alat komunikasi, melainkan jalan menuju kemuliaan hidup. Ia adalah jembatan yang menghubungkan manusia dengan Allah melalui ibadah, sekaligus mengantarkan manusia pada peluang rezeki dan kesejahteraan. Dengan bahasa Arab, seseorang bisa meraih kekayaan lahiriah dan batiniah secara seimbang.


Kursus Bahasa Arab Dasar dan Lanjutan

Sebelum Kursus, buatlah komentar minimal 100 kalimat tentang pentingnya penguasaan bahasa Arab dan kirim ke smkyppn@gmail.com atau ke abdulrosyiid1967@gmail.com


📘 Modul Bahasa Arab Kelas Ibtidaiyah

Disusun oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., MM.


Identitas Modul

  • Mata Pelajaran : Bahasa Arab
  • Jenjang : Madrasah Ibtidaiyah (Kelas I – VI, disesuaikan bertahap)
  • Alokasi Waktu : 2 x 35 menit per minggu
  • Fokus : Penguasaan kosakata dasar, membaca, menulis, dan percakapan sederhana

Capaian Pembelajaran

  1. Mengenal huruf hijaiyah dengan harakat (fathah, kasrah, dhammah).
  2. Membaca dan menulis kata sederhana dalam bahasa Arab.
  3. Menguasai kosakata dasar (anggota tubuh, keluarga, sekolah, masjid, hewan, benda sekitar).
  4. Menggunakan kalimat sederhana dalam percakapan sehari-hari.
  5. Membiasakan doa-doa pendek dan ayat Al-Qur’an yang mudah.

Struktur Materi per Kelas

🌱 Kelas I – Dasar

  • Huruf hijaiyah dan cara menulisnya.
  • Harakat dasar (a, i, u).
  • Kosakata: rumah, benda kelas, angka 1–10.
  • Kalimat sederhana: Ana… (saya), Hada… (ini), Tilka… (itu).

🌿 Kelas II – Pemahaman Dasar

  • Tanwin (ــً ,ــٍ ,ــٌ ).
  • Kosakata: anggota keluarga, warna, hewan.
  • Percakapan sederhana: Assalamu’alaikum – Wa’alaikumussalam, Kayfa haluka?.
  • Menulis kata dan kalimat pendek.

🌳 Kelas III – Pengayaan

  • Sukun ( ْ ) dan tasydid ( ّ ).
  • Kosakata: anggota tubuh, pakaian, makanan.
  • Ungkapan sehari-hari: Ana uhibbu… (saya suka).
  • Membaca teks pendek dengan gambar.

🌸 Kelas IV – Pengembangan

  • Perkenalan diri: nama, umur, alamat.
  • Kosakata: sekolah, kegiatan sehari-hari, waktu (hari, jam).
  • Latihan percakapan guru-murid.
  • Menulis paragraf sederhana.

🌼 Kelas V – Aplikasi

  • Isim (kata benda), fi’il (kata kerja), huruf (kata tugas) sederhana.
  • Kosakata: profesi, tempat umum, masjid, pasar.
  • Membaca teks narasi sederhana.
  • Latihan dialog: jual beli, bertanya arah.

🌺 Kelas VI – Integrasi

  • Struktur kalimat dasar (jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah).
  • Kosakata: ibadah, alam, teknologi sederhana.
  • Membaca teks kisah pendek.
  • Menulis cerita singkat tentang diri sendiri.

Metode Pembelajaran

  • Pendekatan komunikatif: latihan bercakap sederhana.
  • Media gambar & kartu kosakata untuk mengenalkan kata.
  • Nyanyian dan permainan agar belajar menyenangkan.
  • Latihan menulis secara bertahap, dari huruf ke kata dan kalimat.
  • Doa harian dalam bahasa Arab untuk pembiasaan.

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) – Kelas I

Tema: Angka 1–5 dalam Bahasa Arab

  1. Cocokkan angka dengan tulisan Arabnya:

    • ١ → ….
    • ٢ → ….
    • ٣ → ….
    • ٤ → ….
    • ٥ → ….
  2. Warnai gambar sesuai instruksi guru:

    • Alif marbuthah: لون واحد (satu warna).
    • Tsalatsah aqlaam: ثلاثة أقلام (tiga pensil).
  3. Tulis angka Arab dari ١ sampai ٥ di kotak kosong.


Evaluasi

  • Harian: latihan membaca & menulis kosakata.
  • Tugas: membuat percakapan sederhana.
  • Akhir Semester: ujian lisan (percakapan), ujian tulis (membaca-menulis).


Berikut adalah contoh Percakapan Dasar Bahasa Arab dengan tema Kegiatan Harian sebagai Murid SMK TKR (Teknik Kendaraan Ringan). Dialog ini masih sederhana tapi langsung menyentuh aktivitas siswa. Ikuti dan praktekkan...


Percakapan Dasar Bahasa Arab

Tema: Kegiatan Harian Murid SMK TKR


1. Berangkat Sekolah

أحمد: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا صَدِيقِي.
(Assalāmu ‘alaikum yā ṣadīqī.)
Selamat pagi, wahai temanku.

سعيد: وَعَلَيْكُمُ السَّلَامُ يَا أَحْمَد. إِلَى أَيْنَ تَذْهَبُ؟
(Wa‘alaikumussalām yā Aḥmad. Ilā ayna tadhhabu?)
Dan salam sejahtera juga wahai Ahmad. Ke mana kamu pergi?

أحمد: أَذْهَبُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ الصِّنَاعِيَّةِ.
(Adhhabu ilā al-madrasah aṣ-ṣinā‘iyyah.)
Aku pergi ke sekolah kejuruan.


2. Di Bengkel Sekolah

المعلّم: صَبَاحُ الْخَيْرِ يَا طُلَّابَ تِقْنِيَّةِ السَّيَّارَاتِ.
(Ṣabāḥul khayr yā ṭullāba tiqniyyati as-sayyārāt.)
Selamat pagi para siswa teknik kendaraan.

الطلاب: صَبَاحُ النُّورِ يَا أُسْتَاذ.
(Ṣabāḥun-nūr yā ustādh.)
Selamat pagi juga, Pak Guru.

المعلّم: مَاذَا تَفْعَلُ الْيَوْمَ؟
(Mādhā taf‘alu al-yawm?)
Apa yang kalian kerjakan hari ini?

خالد: نُصْلِحُ الْمُحَرِّكَ وَنَفْحَصُ الزَّيْتَ.
(Nuṣliḥu al-muḥarrika wanafḥaṣu az-zayta.)
Kami memperbaiki mesin dan memeriksa oli.


3. Waktu Istirahat

سعيد: هَلْ تَذْهَبُ إِلَى الْمَقْصَفِ؟
(Hal tadhhabu ilā al-maqṣaf?)
Apakah kamu pergi ke kantin?

أحمد: نَعَمْ، أُرِيدُ كُوبًا مِنَ الشَّايِ وَخُبْزًا.
(Na‘am, urīdu kūban mina asy-syāyi wakhubzan.)
Iya, saya mau segelas teh dan roti.


4. Pulang Sekolah

المعلّم: أَحْسَنْتُمْ يَا أَبْنَائِي. إِلَى اللِّقَاءِ غَدًا.
(Aḥsantum yā abnā’ī. Ilā al-liqā’i ghadan.)
Bagus sekali anak-anakku. Sampai jumpa besok.

الطلاب: شُكْرًا يَا أُسْتَاذ. مَعَ السَّلَامَةِ.
(Syukran yā ustādh. Ma‘as-salāmah.)
Terima kasih Pak Guru. Selamat tinggal.


📌 Catatan Penggunaan

  • Percakapan ini bisa dipakai latihan dialog lisan di kelas.
  • Kosakata dapat diperluas sesuai jurusan TKR, misalnya:
    • إِطَار (iṭār) = ban
    • مِفْتَاح (miftāḥ) = kunci
    • بِنْزِين (binzīn) = bensin
    • سَيَّارَة (sayyārah) = mobil
    • مِحْرَاس (miḥrās) = dongkrak

📘 Modul Percakapan Dasar Bahasa Arab

Untuk Murid SMK TKR (Teknik Kendaraan Ringan)
Disusun oleh: Abdul Rosyid, S.Ag., MM.


📝 Struktur Modul

  1. Bab 1 – Masuk Sekolah
    • Salam, perkenalan, absen.
    • Kosakata: اسم (nama), فصل (kelas), مدرسة (sekolah).
    • Contoh dialog:
      • المعلم: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ.
        (Assalāmu ‘alaikum – Salam sejahtera atas kalian)
      • الطلاب: وَعَلَيْكُمُ السَّلَامُ.

  1. Bab 2 – Di Kelas Teori
    • Meminta izin, menjawab pertanyaan, menulis.
    • Kosakata: كتاب (kitāb = buku), قلم (qalam = pena), سبورة (sabūrah = papan tulis).
    • Contoh dialog:
      • المعلم: إِفْتَحِ الْكِتَابَ.
        (Iftaḥil-kitāba – Bukalah bukunya).
      • الطالب: نَعَمْ يَا أُسْتَاذ.
        (Na‘am yā ustādh – Baik, Pak Guru).

  1. Bab 3 – Di Bengkel Sekolah
    • Aktivitas memperbaiki kendaraan.
    • Kosakata teknis:
      • سيارة (sayyārah = mobil)
      • محرك (muḥarrik = mesin)
      • زيت (zayt = oli)
      • فرامل (farāmil = rem)
      • إطار (iṭār = ban)
      • مفتاح (miftāḥ = kunci)
    • Contoh dialog:
      • المعلم: مَاذَا تُصْلِحُ الْيَوْمَ؟
        (Mādhā tuṣliḥu al-yawm? – Apa yang kamu perbaiki hari ini?)
      • الطالب: أُصْلِحُ الْمُحَرِّكَ وَأَفْحَصُ الزَّيْتَ.
        (Uṣliḥul-muḥarrika wa afḥaṣu az-zayta – Saya memperbaiki mesin dan memeriksa oli).

  1. Bab 4 – Waktu Istirahat
    • Pergi ke kantin, membeli makanan.
    • Kosakata: خبز (roti), شاي (teh), ماء (air), مطعم (kantin).
    • Contoh dialog:
      • الطالب: هَلْ تَذْهَبُ إِلَى الْمَقْصَفِ؟
        (Hal tadhhabu ilā al-maqṣaf? – Apakah kamu pergi ke kantin?)
      • الطالب الآخر: نَعَمْ، أُرِيدُ شَايًا وَخُبْزًا.
        (Na‘am, urīdu syāyan wa khubzan – Ya, saya mau teh dan roti).

  1. Bab 5 – Pulang Sekolah
    • Pamit dengan guru dan teman.
    • Kosakata: مع السلامة (ma‘as-salāmah = selamat jalan), غدًا (ghadan = besok).
    • Contoh dialog:
      • المعلم: أَحْسَنْتُمْ، إِلَى اللِّقَاءِ غَدًا.
        (Aḥsantum, ilā al-liqā’i ghadan – Bagus, sampai jumpa besok).
      • الطلاب: شُكْرًا يَا أُسْتَاذ، مَعَ السَّلَامَةِ.
        (Syukran yā ustādh, ma‘as-salāmah – Terima kasih Pak Guru, selamat tinggal).

🎯 Latihan

  1. Menyusun Dialog
    Buat percakapan antara dua siswa tentang memperbaiki ban mobil.

    • Kata kunci: إطار، مفك، سيارة.
  2. Tanya Jawab Cepat

    • Apa arti: زيت، فرامل، محرك؟
    • Ucapkan dalam bahasa Arab: Saya periksa rem mobil.
  3. Role Play

    • Siswa berperan sebagai mekanik dan pelanggan.
    • Gunakan kalimat sederhana: أُصْلِحُ السَّيَّارَةَ – Saya memperbaiki mobil.

👉 Modul ini bisa disusun 6–8 Bab, menyesuaikan kompetensi TKR:

  • Bab 6: Jual beli sparepart.
  • Bab 7: Menjelaskan kerusakan mobil.
  • Bab 8: Persiapan ujian praktik.


Lebih luas tentang Percakapan bahasa Arab. Untuk menambah wawasan, baca dan biasakanlah dengan teman dan atau guru.


📖 10 Percakapan Harian Umum dalam Bahasa Arab


1. Salam dan Sapaan

أحمد: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ.
Assalāmu ‘alaikum.
Salam sejahtera atas kalian.

سعيد: وَعَلَيْكُمُ السَّلَامُ. كَيْفَ حَالُكَ؟
*Wa‘alaikumussalām. Kayfa ḥāluka?_
Dan salam sejahtera juga. Apa kabarmu?

أحمد: أَنَا بِخَيْرٍ، الْحَمْدُ لِلَّهِ.
Anā bikhayr, al-ḥamdu lillāh.
Saya baik, alhamdulillāh.


2. Perkenalan Diri

خالد: مَا اسْمُكَ؟
Mā ismuka?
Siapa namamu?

يوسف: اسْمِي يُوسُف. وَمَا اسْمُكَ أَنْتَ؟
Ismī Yūsuf. Wa mā ismuka anta?
Namaku Yusuf. Siapa namamu?

خالد: اسْمِي خَالِد.
Ismī Khālid.
Namaku Khalid.


3. Menanyakan Asal

أحمد: مِنْ أَيْنَ أَنْتَ؟
Min ayna anta?
Dari mana asalmu?

سعيد: أَنَا مِنْ جَاكَرْتَا.
Anā min Jākartā.
Saya dari Jakarta.


4. Bertanya Jam

يوسف: كَمِ السَّاعَةُ الآنَ؟
Kam as-sā‘atu al-ān?
Jam berapa sekarang?

أحمد: السَّاعَةُ الثَّانِيَةُ.
As-sā‘atu ath-thāniyah.
Jam dua.


5. Di Kelas

المعلم: إِفْتَحُوا الْكِتَابَ.
Iftaḥū al-kitāba.
Bukalah buku kalian.

الطالب: نَعَمْ يَا أُسْتَاذ.
Na‘am yā ustādh.
Baik, Pak Guru.


6. Di Kantin

خالد: مَاذَا تُرِيدُ؟
Mādhā turīdu?
Apa yang kamu mau?

يوسف: أُرِيدُ كُوبًا مِنَ الْمَاءِ وَخُبْزًا.
Urīdu kūban mina al-mā’i wakhubzan.
Saya mau segelas air dan roti.


7. Menanyakan Lokasi

سعيد: أَيْنَ الْمَسْجِدُ؟
Ayna al-masjid?
Di mana masjid?

أحمد: الْمَسْجِدُ قَرِيبٌ مِنَ الْمَدْرَسَةِ.
Al-masjidu qarībun minal-madrasah.
Masjid dekat dengan sekolah.


8. Membeli Barang

الزبون: بِكَمْ هَذَا الْكِتَابُ؟
Bikam hādhā al-kitāb?
Berapa harga buku ini?

البائع: بِعَشَرَةِ آلَافٍ رُوبِيَّةٍ.
Bi‘asyarati ālāfin rūbiyyah.
Sepuluh ribu rupiah.


9. Mengucapkan Terima Kasih

أحمد: شُكْرًا جَزِيلًا.
Syukran jazīlan.
Terima kasih banyak.

خالد: عَفْوًا.
‘Afwan.
Sama-sama.


10. Berpisah

سعيد: إِلَى اللِّقَاءِ.
Ilā al-liqā’.
Sampai jumpa.

يوسف: مَعَ السَّلَامَةِ.
Ma‘as-salāmah.
Selamat jalan.



📘 10 Percakapan Dasar Bahasa Arab

Khusus untuk Murid SMK TKR (Teknik Kendaraan Ringan)


1. Masuk Sekolah

المعلم: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا طُلَّابَ.
Assalāmu ‘alaikum yā ṭullāb.
Selamat pagi anak-anak.

الطلاب: وَعَلَيْكُمُ السَّلَامُ يَا أُسْتَاذ.
Wa‘alaikumussalām yā ustādh.
Selamat pagi, Pak Guru.


2. Perkenalan Jurusan

المعلم: فِي أَيِّ تَخَصُّصٍ أَنْتَ؟
Fī ayy takhaṣṣuṣin anta?
Kamu di jurusan apa?

الطالب: أَنَا فِي تَخَصُّصِ تِقْنِيَّةِ السَّيَّارَاتِ.
Anā fī takhaṣṣuṣi tiqniyyati as-sayyārāt.
Saya di jurusan Teknik Kendaraan Ringan.


3. Di Kelas Teori

المعلم: إِقْرَأِ الدَّرْسَ يَا أَحْمَد.
Iqra’i ad-darsa yā Aḥmad.
Bacalah pelajaran, Ahmad.

أحمد: نَعَمْ يَا أُسْتَاذ.
Na‘am yā ustādh.
Baik, Pak Guru.


4. Persiapan Praktik Bengkel

المعلم: هَلْ جِئْتَ بِالْمِفْتَاحِ؟
Hal ji’ta bilmiftāḥ?
Apakah kamu membawa kunci?

الطالب: نَعَمْ، هَذَا مِفْتَاحُ الْعَجَلَةِ.
Na‘am, hādhā miftāḥul-‘ajalah.
Iya, ini kunci roda.


5. Memeriksa Kendaraan

المعلم: مَاذَا تَفْحَصُ الْيَوْمَ؟
Mādhā tafḥaṣu al-yawm?
Apa yang kamu periksa hari ini?

الطالب: أَفْحَصُ الزَّيْتَ وَالْفَرَامِلَ.
Afḥaṣu az-zayta wal-farāmil.
Saya memeriksa oli dan rem.


6. Diskusi Antar Siswa

خالد: هَلْ السَّيَّارَةُ جَاهِزَةٌ؟
Hal as-sayyārah jāhizah?
Apakah mobil sudah siap?

يوسف: لَا، الْبَطَّارِيَّةُ ضَعِيفَةٌ.
Lā, al-baṭṭāriyyah ḍa‘īfah.
Belum, aki lemah.


7. Istirahat di Kantin

سعيد: هَلْ تَذْهَبُ إِلَى الْمَقْصَفِ؟
Hal tadhhabu ilā al-maqṣaf?
Apakah kamu pergi ke kantin?

أحمد: نَعَمْ، أُرِيدُ شَايًا وَأَرُزًّا.
Na‘am, urīdu syāyan wa aruzzan.
Iya, saya mau teh dan nasi.


8. Saat Ujian Praktik

المعلّم: أَصْلِحِ الْمُحَرِّكَ فِي خَمْسِ دَقَائِقَ.
Aṣliḥil-muḥarrik fī khamsi daqā’iq.
Perbaikilah mesin dalam lima menit.

الطالب: إِنْ شَاءَ اللهُ يَا أُسْتَاذ.
In syā’ Allāh yā ustādh.
InsyaAllah, Pak Guru.


9. Setelah Selesai Praktik

المعلم: أَحْسَنْتَ، الْعَمَلُ جَيِّدٌ.
Aḥsanta, al-‘amal jayyid.
Bagus, pekerjaanmu baik.

الطالب: شُكْرًا جَزِيلًا يَا أُسْتَاذ.
Syukran jazīlan yā ustādh.
Terima kasih banyak, Pak Guru.


10. Pulang Sekolah

المعلّم: إِلَى اللِّقَاءِ غَدًا يَا أَبْنَائِي.
Ilā al-liqā’i ghadan yā abnā’ī.
Sampai jumpa besok, anak-anakku.

الطلاب: مَعَ السَّلَامَةِ يَا أُسْتَاذ.
Ma‘as-salāmah yā ustādh.
Selamat tinggal, Pak Guru.


📌 Setiap percakapan bisa dijadikan:

  • Latihan dialog lisan (role play).
  • Latihan menulis (isi titik-titik dengan kosakata teknis TKR).
  • Evaluasi harian (terjemah Arab–Indonesia atau sebaliknya).




📘 Mufrodat di Kelas X (Fase E)

Tema: Sekolah dan Kegiatan Belajar

  1. المدرسة = sekolah
  2. الفصل = kelas
  3. الطالب = murid laki-laki
  4. الطالبة = murid perempuan
  5. المعلم = guru
  6. السبورة = papan tulis
  7. الكتاب = buku
  8. الدفتر = buku tulis
  9. القلم = pena/pensil
  10. الدرس = pelajaran
  11. الامتحان = ujian
  12. المكتبة = perpustakaan
  13. المعمل = laboratorium
  14. الجدول = jadwal
  15. الوظيفة = tugas/PR

📘 Mufrodat di Kelas XI (Fase F)

Tema: Kehidupan Sehari-hari & Lingkungan

  1. البيت = rumah
  2. الغرفة = kamar
  3. المطبخ = dapur
  4. الشارع = jalan
  5. المسجد = masjid
  6. السوق = pasar
  7. المستشفى = rumah sakit
  8. المطعم = restoran
  9. الملعب = lapangan
  10. الحديقة = taman

📘 Mufrodat di Kelas XII (Fase F lanjut)

Tema: Akhlak, Ibadah, dan Kehidupan Sosial

  1. الصلاة = shalat
  2. الصوم = puasa
  3. الزكاة = zakat
  4. الحج = haji
  5. القرآن = Al-Qur’an
  6. الحديث = hadis
  7. البر = kebaikan
  8. الصدق = kejujuran
  9. الأمانة = amanah
  10. التعاون = kerjasama

📌 Untuk latihan di kelas:

  • Bisa dibuat kartu kosakata (flashcard).
  • Latihan matching (Arab ↔ Indonesia).
  • Menyusun kalimat pendek dari mufrodat.
  • Tanya jawab sederhana dalam bahasa Arab.




📘 Mufrodat Kelas

1. Peralatan Kelas

  • مَكْتَبٌ (Maktabun) = Meja
  • كُرْسِيٌّ (Kursiyyun) = Kursi
  • سَبُّورَةٌ (Sabbūrah) = Papan tulis
  • قَلَمٌ (Qalamun) = Pena/Pensil
  • مِمْسَحَةٌ (Mimsaḥah) = Penghapus papan
  • مِسْطَرَةٌ (Miṣṭarah) = Penggaris
  • كِتَابٌ (Kitābun) = Buku
  • دَفْتَرٌ (Daftarun) = Buku tulis

2. Ruangan & Lingkungan Kelas

  • فَصْلٌ (Faṣlun) = Kelas
  • بَابٌ (Bābun) = Pintu
  • شُبَّاكٌ (Shubbākun) = Jendela
  • جِدَارٌ (Jidārun) = Dinding
  • أَرْضٌ (Arḍun) = Lantai
  • سَقْفٌ (Saqfun) = Atap

3. Guru & Siswa

  • مُعَلِّمٌ (Mu‘allimun) = Guru
  • أُسْتَاذٌ (Ustādzun) = Guru (umum)
  • طَالِبٌ (Ṭālibun) = Siswa laki-laki
  • طَالِبَةٌ (Ṭālibah) = Siswa perempuan
  • زُمَلاَءُ (Zumalā’u) = Teman-teman sekelas

4. Kegiatan Belajar

  • دَرْسٌ (Darsun) = Pelajaran
  • يَكْتُبُ (Yaktubu) = Menulis
  • يَقْرَأُ (Yaqra’u) = Membaca
  • يَسْمَعُ (Yasma‘u) = Mendengar
  • يَفْهَمُ (Yafhamu) = Memahami
  • يَسْأَلُ (Yas’alu) = Bertanya
  • يُجِيبُ (Yujību) = Menjawab

5. Ungkapan di Kelas

  • اِفْتَحِ الْكِتَابَ (Iftaḥil-kitāba) = Bukalah buku!
  • أَغْلِقِ الْكِتَابَ (Aghliqil-kitāba) = Tutup buku!
  • أُكْتُبْ (Uktub) = Tulislah!
  • اِقْرَأْ (Iqra’) = Bacalah!
  • أَعِدْ (A‘id) = Ulangilah!
  • اِسْمَعْ (Isma‘) = Dengarkan!
  • اِجْلِسْ (Ijlis) = Duduklah!
  • قُمْ (Qum) = Berdirilah!


Hafalkan setiap hari 3 kosa kata. Praktekkan dalam suatu kalimat/ lafadh.


🛠️ Mufrodat di Bengkel Mobil (ورشة تصليح السيارات)

🚗 Bagian Mobil (أجزاء السيارة)

  1. سَيَّارَةٌ (sayyārah) = Mobil
  2. مَحَرِّكٌ (maḥarrik) = Mesin
  3. عَجَلَةٌ (ʿajalah) = Roda
  4. إِطَارٌ (iṭār) = Ban
  5. مِقْوَدٌ (miqwād) = Setir
  6. مِفْتَاحُ الإِشْعَالِ (miftāḥ al-’iš‘āl) = Kunci kontak
  7. مَكْبَحٌ (makbaḥ) = Rem
  8. بِنْزِينٌ (binzīn) = Bensin
  9. زَيْتُ المُحَرِّكِ (zaytu al-muḥarrik) = Oli mesin
  10. بَطَّارِيَّةٌ (baṭṭāriyyah) = Aki

🔧 Peralatan Bengkel (أدوات الورشة)

  1. مِفْتَاحٌ (miftāḥ) = Kunci (alat)
  2. مِفْتَاحٌ أُنْبُوبِيٌّ (miftāḥ unbūbiyy) = Kunci sok
  3. مِفْتَاحٌ مُتَعَدِّدُ الأَحْجَامِ (miftāḥ muta‘addidu al-aḥjām) = Kunci inggris
  4. مِفْكٌّ (mifakk) = Obeng
  5. مِفْكٌّ كَهْرَبَائِيٌّ (mifakk kahrabā’iyy) = Obeng listrik
  6. رَفْعَةٌ (raf‘ah) = Dongkrak
  7. ضَاغِطُ هَوَاءٍ (ḍāghiṭu hawā’) = Kompresor udara
  8. مِطْرَقَةٌ (miṭraqah) = Palu
  9. مِلْقَاطٌ (milqāṭ) = Tang
  10. مِفْصَلٌ (mifṣal) = Engsel

👨‍🔧 Aktivitas di Bengkel (الأعمال في الورشة)

  1. يُصْلِحُ (yuṣliḥu) = Memperbaiki
  2. يُرَكِّبُ (yurakkibu) = Memasang
  3. يُغَيِّرُ (yughayyiru) = Mengganti
  4. يَفْحَصُ (yafḥaṣu) = Memeriksa
  5. يَنْظُفُ (yanẓufu) = Membersihkan
  6. يُشَحِّمُ (yushaḥḥimu) = Melumasi/ memberi gemuk
  7. يَمْلَأُ الوُقُودَ (yamla’u al-wuqūd) = Mengisi bahan bakar
  8. يُدَوِّرُ المُحَرِّكَ (yudawwiru al-muḥarrik) = Menyalakan mesin
  9. يَقُودُ السَّيَّارَةَ (yaqūdu as-sayyārah) = Mengendarai mobil
  10. يَفْتَحُ الغِطَاءَ (yaftaḥu al-ghiṭā’) = Membuka kap mobil

📌 Catatan:

  • Mufrodat ini bisa dibuat kartu kosakata untuk latihan siswa vokasi.
  • Bisa juga dipakai dalam dialog simulasi antara mekanik dan pelanggan dalam bahasa Arab sederhana.


Baik Pak 🙏, berikut saya susunkan Mufrodat (kosakata bahasa Arab) yang sering digunakan di bengkel mobil:

🚗 Mufrodat di Bengkel Mobil

  1. سيارة (sayyārah) = mobil
  2. عجلة (ʿajalah) = roda
  3. إطار (iṭār) = ban
  4. محرك (muḥarrik) = mesin
  5. زيت (zayt) = oli
  6. وقود (waqūd) = bahan bakar / bensin
  7. فرامل (farāmil) = rem
  8. مكبح (makbaḥ) = pedal rem
  9. قابض (qābiḍ) = kopling
  10. غيار السرعة (ghiyār al-surʿah) = persneling / transmisi
  11. مصباح أمامي (miṣbāḥ amāmī) = lampu depan
  12. بطارية (baṭṭāriyyah) = aki / baterai
  13. زجاج (zujāj) = kaca
  14. مفتاح (miftāḥ) = kunci (kontak/alat)
  15. أداة (adāh) = alat
  16. مفك (mifakk) = obeng
  17. مفتاح براغي (miftāḥ barāghī) = kunci pas
  18. مطرقة (miṭraqah) = palu
  19. رافعة (rāfiʿah) = dongkrak
  20. ورشة تصليح (warsyat taṣlīḥ) = bengkel


Contoh dialog bahasa Arab sederhana (dengan arti bahasa Indonesia) menggunakan mufrodat di bengkel mobil (مفردات في ورشة السيارات).


🛠️ Dialog di Bengkel Mobil (حوار في ورشة السيارات)

👤 الزبون (Pelanggan):
السلام عليكم، عندي مشكلة في السيارة.
(Assalāmu‘alaikum, saya punya masalah pada mobil.)

👨‍🔧 الميكانيكي (Mekanik):
وعليكم السلام، ما المشكلة في السيارة؟
(Wa‘alaikumussalām, apa masalah pada mobil?)

👤 الزبون (Pelanggan):
المحرك لا يعمل جيدًا، وأسمع صوتًا غريبًا.
(Mesin tidak bekerja dengan baik, dan saya mendengar suara aneh.)

👨‍🔧 الميكانيكي (Mekanik):
هل فحصت الزيت والبطارية؟
(Apakah Anda sudah memeriksa oli dan aki?)

👤 الزبون (Pelanggan):
لا، لم أفحصهما بعد.
(Tidak, saya belum memeriksanya.)

👨‍🔧 الميكانيكي (Mekanik):
حسنًا، سأفحص الزيت، البطارية، والفرامل أيضًا.
(Baik, saya akan memeriksa oli, aki, dan juga rem.)

👤 الزبون (Pelanggan):
كم يكلف الإصلاح؟
(Berapa biaya perbaikan?)

👨‍🔧 الميكانيكي (Mekanik):
إذا كان الزيت قليلًا فقط، السعر رخيص، أما إذا كانت المشكلة في المحرك فالسعر غالٍ.
(Jika hanya oli yang kurang, harganya murah. Tapi kalau masalah ada di mesin, biayanya mahal.)

👤 الزبون (Pelanggan):
طيب، أصلحها من فضلك.
(Baiklah, tolong perbaiki ya.)

👨‍🔧 الميكانيكي (Mekanik):
إن شاء الله، ستكون السيارة جاهزة بعد ساعتين.
(InsyaAllah, mobilnya akan siap dalam dua jam.)



Latihan Soal

Mata Pelajaran: PAI dan Budi Pekerti
Kelas: XII (Fase F)
Materi: Perkembangan Peradaban Islam di Dunia


A. Pilihan Ganda

  1. Pusat peradaban Islam yang terkenal dengan "Bayt al-Hikmah" sebagai pusat penerjemahan ilmu pengetahuan terletak di …
    a. Baghdad
    b. Damaskus
    c. Kairo
    d. Andalusia

  2. Kemajuan peradaban Islam di Andalusia salah satunya tercermin dalam universitas tertua di dunia yang bernama …
    a. Al-Azhar
    b. Cordoba
    c. Qarawiyyin
    d. Granada

  3. Masa kejayaan Dinasti Abbasiyah dikenal juga sebagai …
    a. Dark Ages
    b. Golden Age of Islam
    c. The Crusades Era
    d. Modern Era

  4. Kontribusi Ibnu Sina (Avicenna) dalam peradaban Islam yang sangat terkenal adalah dalam bidang …
    a. Fisika
    b. Kedokteran
    c. Astronomi
    d. Matematika

  5. Salah satu peninggalan arsitektur Islam yang menjadi bukti kejayaan peradaban di Spanyol adalah …
    a. Masjid Nabawi
    b. Masjidil Aqsa
    c. Masjid Cordoba
    d. Hagia Sophia


B. Uraian Singkat

  1. Jelaskan tiga faktor utama yang menyebabkan berkembangnya peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah!
  2. Sebutkan tokoh-tokoh ilmuwan Muslim beserta bidang keilmuannya yang memberikan pengaruh besar bagi dunia modern!
  3. Bagaimana pengaruh peradaban Islam di Andalusia terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa?

C. Studi Kasus/Analisis

  1. Kasus: Pada abad pertengahan, dunia Barat mengalami “Masa Kegelapan”, sementara dunia Islam justru mengalami masa keemasan.

    • Analisislah faktor-faktor yang membuat peradaban Islam unggul pada masa itu!
    • Bagaimana pelajaran yang dapat diambil oleh umat Islam Indonesia di era digital saat ini?
  2. Kasus: Banyak generasi muda Muslim saat ini lebih mengenal tokoh Barat daripada ilmuwan Islam klasik.

    • Apa strategi yang bisa dilakukan oleh sekolah dan masyarakat untuk menghidupkan kembali semangat belajar dari tokoh-tokoh peradaban Islam?

Mlandangan, 26 Agustus 2025

Penyusun,


Abdul Rosyid Ahmad



Minggu, 17 Agustus 2025

Fatwa MUI Tentang Bisnis Daring

 Bismillaah...

Berikut rangkuman mengenai fatwa MUI (DSN-MUI) terkait bisnis daring dan regulasi pemerintah Indonesia yang mengatur perdagangan elektronik (e-commerce):


Fatwa DSN-MUI tentang Bisnis Online

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) telah mengeluarkan beberapa fatwa penting mengenai bisnis daring:

1. Fatwa No. 146/DSN-MUI/XII/2021 – Online Shop Berdasarkan Prinsip Syariah

Ditetapkan pada 22 Desember 2021, fatwa ini menjadi pedoman syariah untuk transaksi jual beli online . Prinsip-prinsip utamanya meliputi:

  • Ijab-qabul harus tegas dan jelas, dilakukan melalui platform online (misalnya, klik “pesanan telah diterima”) .
  • Larangan melakukan tadlis (deskripsi menyesatkan), najsy (berlebihan tentang keunggulan), dan ghisysy (testimoni palsu) .
  • Penjual wajib menjelaskan secara jelas spesifikasi produk, harga (tsaman), biaya pengiriman, dan estimasi waktu pengiriman .

2. Fatwa No. 145/DSN-MUI/XII/2021 – Dropship

Fatwa ini memperbolehkan praktik dropship selama memenuhi ketentuan:

  • Dropshipper harus transparan, akurasi deskripsi, dan tidak menyesatkan.
  • Dalam praktik seharusnya diberlakukan hak khiyar (pilihan bagi pembeli untuk membatalkan) sesuai ketentuan syariah .
  • Syarat tambahan mencakup transfer wewenang penjualan (wakalah), kejelasan barang, kualitas, harga, dan penyelesaian sengketa .

3. Fatwa No. 06/DSN-MUI/IV/2000 – Istishna (Pre-Order)

Akad istishna, yang dalam praktik online dikenal sebagai pre-order (PO), merupakan akad sah menurut syariah. Penekanan diberikan pada kebutuhan ijab-qabul meski tidak dilakukan secara lisan .


Regulasi Pemerintah Indonesia tentang Bisnis Daring

Pemerintah Indonesia juga telah menerapkan sejumlah aturan untuk menata ekosistem e-commerce:

1. Peraturan Pemerintah (PP) No. 80 Tahun 2019 – Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE)

Ditetapkan pada akhir 2019 dan diundangkan sejak 25 November 2019, PP ini mengatur penyelenggaraan perdagangan elektronik di Indonesia .
Isi utama PP PMSE mencakup:

  • Kewajiban memiliki izin usaha (melalui OSS) bagi pelaku PMSE .
  • Prinsip itikad baik, kehati-hatian, transparansi, akuntabilitas, adil, dan sehat .
  • Kewajiban menyediakan layanan pengaduan konsumen, termasuk pelaporan ke Menteri Perdagangan .
  • Pelaku asing wajib menunjuk perwakilan di Indonesia jika memenuhi kriteria tertentu (transaksi, traffic) .
  • Pelaku usaha juga harus mendukung kebijakan pemerintah: prioritaskan produk lokal, meningkatkan daya saing produk dalam negeri .

2. Permendag No. 31 Tahun 2023 (mengganti Permendag 50/2020)

Regulasi ini mempertegas:

  • Social commerce (seperti TikTok Shop) tidak boleh memfasilitasi transaksi atau menjadi produsen — hanya boleh promosi/iklan .
  • Barang impor via e-commerce lintas negara harus memiliki harga ≥ US$100, kecuali dalam daftar positif tertentu .
  • Ada mekanisme pengawasan dan sanksi (peringatan, pencabutan izin) bagi yang melanggar .

3. Surat Edaran Kominfo No. 5 Tahun 2016 – Safe Harbour

Memberikan batasan dan tanggung jawab penyedia platform elektronik dan merchant:

  • Platform wajib memastikan sistem aman, andal, dan memiliki mekanisme pelaporan konten ilegal (seperti pornografi, perjudian) .
  • Penjual harus mematuhi ketentuan konten, izin, dan batasan hukum lainnya .

4. Perkembangan Pajak dan Perlindungan Persaingan

  • Rencana pemungutan pajak (0,5%) oleh platform e-commerce dari penjual dengan omzet Rp 500 juta–4,8 miliar per tahun. Regulasi ini direncanakan diumumkan segera dan bertujuan menyetarakan pelaku digital dan fisik serta menutup ekonomi gelap .
  • Kasus antimonopoli Shopee (2024): Shopee terbukti mengarahkan pengguna ke layanan pengiriman tertentu — melanggar UU persaingan sehat → diwajibkan memperbaiki layanannya .

Ringkasan Tabel

Aspek Fatwa DSN-MUI (Syariah) Regulasi Pemerintah RI (Positif/Hukum)
Akad Jual Beli Diatur, misal melalui klik “diterima” (Online Shop) Wajib dicantumkan dengan jelas, akuntabilitas
Dropship Diperbolehkan jika sesuai syariah & transparan Tidak spesifik, tapi platform tetap diawasi
Pre-Order (Istishna) Diakui sebagai akad syariah sah Tidak diatur secara khusus
Izin Usaha Tidak dibahas Wajib melalui OSS dan SIUPMSE
Platform & Social-Commerce Tidak diatur Batasan jelas: social-commerce hanya untuk promosi
Perlindungan Konsumen Diatur syariahnya Dilengkapi layanan aduan dan pengawasan hukum
Pajak Tidak dibahas Platform diwajibkan memungut pajak penjualan
Persaingan Usaha Diatasi lewat pengawasan antimonopoli

Kesimpulan

  • DSN-MUI telah memberikan pedoman syariah yang sangat spesifik untuk transaksi online, dropship, dan PO, memastikan praktik bisnis daring mengikuti prinsip Islam yang adil, transparan, dan amanah.
  • Pemerintah Indonesia telah mengatur e-commerce secara komprehensif, mulai dari izin usaha, perlindungan konsumen, batasan social commerce, hingga kebijakan pajak dan antimonopoli — untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dan adil.
Yogyakarta, 18 Agustus 2025
Perangkum,

Abdul Rosyid, SAg., MM.
CP. 0818262518